Penjahit Rembang Kewalahan Terima Order APD Corona

Penjahit di Rembang ketiban rezeki di pandemi virus corona. Mereka kebanjiran order pembuatan baju APD untuk para tenaga medis.
Penjahit rumahan di Kabupaten Rembang kebanjiran pesanan baju APD untuk mencegah penularan virus corona. (Foto: Tagar/Rendy Teguh Wibowo)

Rembang - Wabah virus corona menjadi berkah sendiri bagi sebagian pelaku usaha kecil di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Seperti yang dirasakan Ika Atiqoh, 45 tahun, penjahit pakaian di Desa Mojorembun, Kecamatan Kaliori. Ia kewalahan menerima order alat pelindung diri (APD) untuk petugas medis. 

Karena pesanan banyak saya juga kewalahan kalau sendiri.

Sejumlah rumah sakit di Rembang dan sekitarnya yang mengalami krisis APD dan tidak sabar menunggu bantuan dari pemerintah pusat mulai berinisiatif menyediakan sendiri APD. Akibatnya penjahit rumahan seperti Ika banjir pesanan alat kesehatan yang berfungsi mencegah penularan corona ini.

"Kalau rumah sakit di Rembang baru saja pesan 1.200 baju APD. Awalnya cuma pesan 100 buah, tapi setelah saya tunjukkan contohnya ternyata cocok karena bahannya tidak tembus air, akhirnya minta tambah," kata Ika, Jumat, 27 Maret 2020.

Selain Rembang, Ika mengaku juga mendapat pesanan ribuan APD dari beberapa rumah sakit luar Rembang. Di antaranya rumah sakit di Semarang, Purwodadi, Pekalongan, Yogyakarta, hingga Bali dan Mataram. Namun karena keterbatasan kemampuan, sementara ini baru bisa mengirim 100 APD untuk tiap daerah itu.

"Baju APD pesanan rumah sakit di Kabupaten Rembang baru order dua hari lalu. Sementara dari luar Kabupaten Rembang sudah pesan satu minggu yang lalu," ucap dia.

Ika lantas merinci pesanan 1.000 baju APD untuk rumah sakit di Pekalongan, 3.000 untuk Bali, dan 5.000 untuk Yogyakarta. Juga pesanan 2.000 masker dari Purwodadi dan Semarang. Semuanya sedang dalam proses pengerjaan.

“Untuk pola baju semuanya berukuran sama. Bahannya saya potongkan di Kudus. Motongnya pakai mesin Mas, jadi bisa langsung ratusan sekali potong. Kalau pakai gunting kan lama,” ucap dia.

Banyaknya pesanan yang masuk tidak memungkinkan jika hanya dikerjakan sendirian. Karenanya, ibu empat anak ini minta teman-temannya sesama penjahit untuk membantu. Ada 10 penjahit yang tersebar di Kecamatan Kaliori, Sumber, Lasem dan Rembang Kota yang diajak untuk memenuhi pesanan. 

"Karena pesanan banyak saya juga kewalahan kalau sendiri. Jadi saya membagi-bagi pesanan itu agar setiap daerah cepat kebagian semua. Setiap terkumpul 100 buah baju, langsung dikirim ke pemesan," tuturnya.

Baju buatannya juga dijual dengan harga yang cukup terjangkau, cuma Rp 55.000 untuk baju APD berbahan baku spunbond. Sementara yang berbahan baku parasit lebih mahal lantaran susah menjahitnya. Saat ini dirinya lebih banyak mengerjakan APD dengan bahan spunbond ketimbang parasit.

“Niatnya bukan untuk mencari keuntungan, tapi pengin membantu pemerintah memerangi virus corona. Karena itu, barangnya saya bagi merata biar semuanya mendapatkan,” ujar dia. 

Penjahit lainnya, Alhusna, 27 tahun, warga Desa Purworejo, Kecamatan Kaliori, juga mendapat borongan menjahit baju APD pada, Selasa, 24 Maret 2020. Untuk satu baju APD berbahan spunbond ia mendapat upah Rp 5.000 dan Rp 8.000 untuk APD berbahan baku parasit. 

“Semua bahan sudah disediakan dan sudah dipotong, saya tinggal menjahit, jadi bisa cepat," ucapnya.

Alhusna menambahkan dalam sehari bisa menjahit 30 baju APD berbahan spunbond. Artinya, ia bisa mengantongi upah Rp 150.000 dalam sehari. Itu belum termasuk tambahan pendapatan dari menjahit baju APD berbahan parasit.

"Tapi kalau yang parasit tidak bisa banyak karena bahannya licin,” tutur dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Warga Rembang Positif Corona, Tertular Saat di Bali
Pernah mengantar temannya ke rumah sakit di Bali, PDP asal Rembang positif kena virus corona.
Pekerja Pabrik di Rembang Tak Libur Meski Ada Corona
Meski tidak libur, PT Perkland World Indonesia di Rembang tetap memberlakukan SOP ketat mencegah penyebaran virus corona.
Corona, Sehari Hanya 1 Tiket Bus Terjual di Rembang
Pandemi virus corona berdampak pada penjualan tiket bus di Rembang. Ada agen bus yang hanya mampu menjual satu tiket dalam sehari.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.