IHSG Terkoreksi 0,03 Persen, Saham TLKM dan BRI Dilego Asing

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat, 16 Oktober 2020 terkoreksi 0,03 persen di posisi 5.103,41 poin.
Ilustrasi pergerakan IHSG. (Foto: youtube.com|yahoo.com).

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat, 16 Oktober 2020 terkoreksi 0,03 persen atau 1,74 di posisi 5.103,41 poin. Aksi jual asing (net sell)  membuat Indeks Saham mengalami tekanan. 

Selama perdagangan, IHSG sempat menyentuh level terendah di posisi 5.067,59 poin dan tertinggi di 5.115,56 poin. Sebanyak 198 saham mengalami kenaikan harga, 252 terkoresi serta 191 stagnan. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 7,76 triliun. Volume perdagangan mencapai 10,17 miliar lembar dengan 662.192 kali transaksi.

Investor asing mencatatkan penjualan bersih atau net sell senilai Rp 494,33 miliar di keseluruhan pasar. Saham-saham yang mencatat penjualan bersih terbesar oleh asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM senilai Rp 137 miliar. Setelah itu saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI senilai Rp 118,9 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk atau  BBCA Rp 125,9 miliar.

Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga antara lain PT Gudang Garam Tbk atau GGRM senilai Rp 400 menjadi Rp 43.900 per lembar. Setelah itu saham PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk atau GHON senilai Rp 255 menjadi Rp 1.895 per lembar serta PT Transcoal Pacific  Tbk atau TCPI Rp 225 menjadi Rp 5.500 per lembar.

Saham-saham yang mengalami penurunan harga antara lain PT Soho Global Health Tbk atau SOHO senilai Rp 250 menjadi Rp 5.700 per lembar. Selain itu saham PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk atau ABDA senilai Rp 250 menjadi Rp 6.250 per lembar serta PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau EMTK Rp 225 menjadi Rp 7.475 per lembar.

Saham-saham yang teraktif diperdagangkan antara lain PT Bank BRI Syariah Tbk atau BRIS sebanyak 49.811 kali senilai Rp763,9 miliar. Setelah itu saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau  ANTM sebanyak 32.705 kali senilai Rp 610,7 miliar serta BBRI sebanyak 20.237 kali senilai Rp 458,3 miliar.

Sebelumnya, IHSG pada penutupan perdagangan Kamis, 15 Oktober 2020 merosot 1,4 persen atau 70,95 di posisi 5.105,15 poin. Aksi jual asing (net sell) yang terbilang kecil membuat Indeks Saham mengalami tekanan. []

  

Berita terkait
Asosiasi Emiten Sebut UU Cipta Kerja Membuat IHSG Menghijau
Kalangan pelaku pasar modal merespon positif Omnibus Law UU Cipta Kerja, yang tercermin dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pengamat: IHSG Naik Belum Tentu Efek UU Cipta Kerja
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik dalam beberapa hari sulit dijadikan indikator berhasilnya UU Cipta Kerja.
IHSG BEI Respon Pelonggaran PSBB Jakarta dengan Naik Tipis
Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia pada penutupan perdagangan Senin, 12 Oktober 2020 menguat 0,78 persen di level 5.093,1 poin.
0
Kesehatan dan Hak Reproduksi Adalah Hak Dasar
Membatasi akses aborsi tidak mencegah orang untuk melakukan aborsi, hal itu justru hanya membuatnya menjadi lebih berisiko mematikan