Beirut - Lebanon mengalami lonjakan kasus Covid-19 selama libur hari raya Idul Adha. Negara itu mencatat tambahan 224 kasus baru pada Sabtu, 1 Agustus 2020. Total kasus tercatat menjadi 4.555 dengan kematian sebanyak 59, dengan adanya tambahan baru dua korban meninggal.
Seperti diberitakan dari Arab News, Minggu, 2 Agustus 2020, diantara korban tersebut adalah mereka yang ikut merayakan ulang tahun tentara Lebanon yang ke-75 tahun. Penguncian atau lockdown kembali diberlakukan sejak Kamis lalu, dalam upaya untuk menekan penyebaran virus sehingga memaksa militer untuk membatasi rencana perayaan.
Selama karir militer, saya belajar bagaiamana berjalan di ladang ranjau untuk menyelamatkan yang terluka. Dan hari ini yang terluka adalah negara kita sendiri.
Baca Juga: Masih Corona, Perokok Hookah Sudah ke Bar Lagi
Pandemi Covid-19 membuat perayaan hari ulang tahun tentara tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, perayaan tradisional termasuk parade militer dan upacara kelulusan ditiadakan. Presiden Lebanon, Michel Aoun menyampaikan pidato di televisi. Presiden juga menerima kunjungan delegasi yang dipimpin Panglima Militer, Jenderal Joshep Aoun.
Presiden Aoun dalam pesannya kepada tentara menekankan untuk pantang untuk menyerah. "Selama karir militer, saya belajar bagaiamana berjalan di ladang ranjau untuk menyelamatkan yang terluka. Dan hari ini yang terluka adalah negara kita sendiri.”
Aoun menggunakan pidatonya untuk mengkritik lawan reformasi. Mereka menyerang presiden dengan isu krisis ekonomi terburuk di Lebanon dalam beberapa dekade, akibat dampak Covid-19. "Reformasi yang sedang dilaksanakan tidak akan berhenti sampai kita mengetahui situasi nyata keuangan publik, dan meletakkan tangan kita pada file yang mencurigakan untuk menemukan solusi yang tepat dan menuntut yang korup, ”katanya.
Presiden Aoun menambahkan, kampanye anti-korupsi akan meluas ke semua sektor pemerintah dalam upaya untuk mendapatkan kembali kepercayaan rakyat Lebanon. Ia mengkritik mereka yang menyerang semua upaya penyelamatan untuk mencetak kemenangan vokal, terutama mereka yang lari dari tanggung jawab di tengah krisis Covid-19.
Aoun juga menyerukan tentara untuk mempertahankan kedaulatan Lebanon terhadap agresi Israel sambil mematuhi Resolusi 1701 PBB. "Kita harus membela diri, wilayah, air dan kedaulatan, dan jangan pernah merasa puas diri," tuturnya.
Simak Pula: Menakar Legalisasi Ganja di Indonesia ala Lebanon
Panglima Militer, Jenderal Joshep Aoun mengatakan kepada presiden, sejak dimulainya protes pada Oktober lalu, krisis ekonomi berikutnya dan pecahnya pandemi Covid-19, tentara Lebanon melakukan segala upaya untuk menjaga keamanan dan stabilitas. "Militer akan tetap menjadi penjamin dan basis inti untuk keselamatan dan keamanan negara," katanya. []