TAGAR.id, Jakarta - Abses gigi adalah infeksi bakteri yang menyebabkan terbentuknya kantong nanah di sekitar gigi atau gusi. Ini adalah salah satu penyakit gigi yang cukup mengganggu. Abses gigi dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Kebersihan mulut yang buruk, konsumsi makanan tinggi gula, atau kondisi mulut kering yang memungkinkan bakteri berkembang biak dapat menjadi penyebab abses gigi.
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Jepara dengan alamat website idikabjepara.org adalah cabang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berfungsi sebagai organisasi profesi bagi dokter di wilayah Jepara, Jawa Tengah. IDI Kabupaten Jepara bertugas untuk mengkoordinasikan kegiatan dan program kesehatan di daerah tersebut, serta mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan melalui berbagai inisiatif.
Gerakan Satu Hati, program unggulan IDI Kabupaten Jepara, menangani stunting balita. Untuk anak-anak stunting berusia maksimal 23 bulan, program ini memberikan intervensi gizi dan pendidikan kesehatan. Untuk memastikan keberlanjutan program, Puskesmas setempat kemudian ditugaskan untuk memantaunya. Selain itu, IDI Kabupaten Jepara melakukan penelitian lebih lanjut tentang penyakit abses gigi dan saran obat untuk penderita.
Apa saja penyebab utama terjadinya abses gigi?
Dilansir dari laman https://idikabjepara.org, penyebab utama terjadinya abses gigi melibatkan infeksi bakteri yang berkembang di rongga mulut. Berikut adalah beberapa faktor penyebabnya meliputi:
1. Terinfeksi bakteri pada gigi
Bakteri yang masuk ke dalam jaringan gigi melalui lubang atau retakan biasanya menyebabkan infeksi. Bakteri gram negatif seperti Prevotella dan Porphyromonas serta bakteri gram positif seperti Streptococcus anginosus adalah bakteri yang paling sering menyebabkan abses gigi.
2. Kebersihan gigi yang buruk
Tidak menjaga kebersihan mulut dan gigi dapat menyebabkan penumpukan plak, yang dapat menyebabkan infeksi dan kerusakan gigi. Sangat penting bagi orang dewasa dan anak-anak untuk menyikat gigi mereka secara teratur setelah makan dan sebelum tidur.
3. Mengonsumsi makanan tinggi gula
Makanan dan minuman yang tinggi gula meningkatkan kemungkinan kerusakan gigi dan pembentukan abses. Ini karena gula mendorong pertumbuhan bakteri. Membatasi jumlah gula yang dikonsumsi setiap hari sangat penting bagi orang dewasa dan anak-anak.
4. Mulut kering dan gejala penyakit lainnya
Kondisi mulut kering dapat meningkatkan risiko infeksi dan abses gigi karena tubuh kurang melawan bakteri. Selain itu, kondisi kesehatan seperti diabetes mellitus atau penyakit autoimun juga dapat meningkatkan risiko komplikasi abses gigi karena melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Apa saja rekomendasi obat untuk mengobati abses gigi?
IDI Kabupaten Jepara melakukan penelitian tentang kesehatan gigi terutama terkait penyakit abses gigi. Berikut adalah beberapa pilihan obat yang sering digunakan meliputi:
1. Obat Antibiotik
Amoxicillin adalah salah satu antibiotik yang paling umum digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti infeksi pada saluran pernapasan, telinga, gigi, mulut, tenggorokan, saluran kemih, kulit, serta pneumonia dan bronkitis. Phenoxymethyl Penicillin juga merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit infeksi bakteri, seperti infeksi pada saluran pernapasan, telinga, gigi, mulut, tenggorokan, dan kulit.
2. Obat Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri seperti Paracetamol dan Ibuprofen menjadi obat antiinflamasi nonsteroid yang juga membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri.
Selain pengobatan dengan obat-obatan, tindakan medis dari dokter seperti drainase abses dan perawatan saluran akar juga diperlukan untuk mengatasi penyebab infeksi secara langsung. []