Manggarai Timur - Warga Borong, Kabupaten Manggarai Timur, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) digegerkan dengan penemuan mayat di pinggir Pantai Borong, Sekira pukul 10.30 Wita. Kapolres Manggarai Timur AKBP Nugroho Arie Siswanto melalui kepala Satuan Reserse dan Kriminal Iptu Deddy Karimoy membenarkan kejadian tersebut.
"Nelayan menemukan mayat tersebut terampung di laut seputaran Dermaga Borong," ujar Iptu Deddy ketika dikonfirmasi Tagar, Jumat, 3 April 2020.
Korban berasal dari Mukun, Tango Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur.
Ia menjelaskan, setelah mendapat informasi dari warga, petugas SPKT dan indentifikasi serta Intel langsung menuju ke TKP bersama anggota Polsek Borong.
"Para nelayan mengira bahwa itu sampah, setelah medekat, mereka kaget karena ternyata sesosok mayat wanita," katanya.
Ia menambahkan, jazad korban sudah berada di Puskesmas Borong untuk di outopsi. Awalnya masyarakat tidak mengenal korban karena wajahnya sudah rusak, namun beberapa saat kemudian dua orang saksi datang melihat korban sehingga identitasnya kemudian diketahui berdasarkan keterangan saksi tersebut.
"Korban berasal dari Mukun, Tango Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur," ujarnya.
Ia mengatakan mayat tersebut telah diperiksa secara medis (Visum luar) oleh dokter Puskesmas Borong, namun hasilnya belum bisa diketahui.
Dijelaskan, menurut dua orang saksi yang mengenal korban bahwa almarhumah dikenal sebagai Orang Dengan Ganguan Jiwa (ODGJ).
"Menurut saksi Theresia Resti, warga Borong, melihat korban terakhir pada hari Minggu lalu," ujarnya.
Dikatakan, saksi lain yang bernama Alfa, warga Kampung Ende mengenal korban sebagai ODGJ. Korban sering jalan-jalan di pesisir pantai Borong. Saksi melihat korban terakhir kali pada bulan Februari lalu.
"Dua orang saksi yang dimaksud adalah warga kota Borong yang menyaksikan korban ketika diperiksa di depan kantor Samsat Borong," tuturnya.
Iptu Deddy menambahkan, saksi mengenal korban dari baju dan jaket jeans yang sering dipakai korban.
"Korban memang orang Mukun Tango, namun kesehariannya lebih banyak di Borong, Penyebab kematian korban, belum diketahui. Diperkirakan korban sudah tiga hari di laut," ujarnya. []