ICW: Cukong Politik Sumber Korupsi Kepala Daerah

ICW menyebut maraknya OTT terhadap kepala daerah sebagai tersangka disebabkan adanya investor politik atau cukong dalam setiap momen Pilkada.
Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana saat ditemui di Makassar, Senin 13 Januari 2020. (Foto: Tagar/Muhammad Ilham)

Makassar - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut maraknya Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan melibatkan kepala daerah sebagai tersangka, disebabkan adanya investor politik atau cukong politik dalam setiap momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Salah satu kasus yang tengah marak di masyarakat, yakni Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah yang terjaring OTT KPK diduga tersangkut dalam kasus dugaan korupsi barang dan jasa yang terjadi beberapa waktu lalu.

Saya kira kasus korupsi sudah sangat banyak, dan OTT ini menggambarkan bobroknya kaderisasi partai politik.

Menurut peneliti ICW, Kurnia Ramadhana adanya investor politik atau cukong ini tentunya menjadi catatan bagi setiap kader politik yang ingin bertarung dalam setiap momen pemilihan untuk berhati-hati lagi.

"Cukong politik saya kira itu menjadi dasar bagaimana investor politik mengumpulkan dana, sehingga yang bersangkutan menjabat tentu berupaya mengembalikan sumbangan dari pihak tertentu dan ini menjadi bahan catatan," ungkapnya.

Kurnia menerangkan, dengan banyaknya kepala daerah yang terjaring dalam OTT yang dilakukan KPK membuktikan bahwa sistem kaderisasi di setiap partai politik tidak berjalan dengan baik atau buruk.

"Saya kira kasus korupsi sudah sangat banyak, dan OTT ini menggambarkan bobroknya kaderisasi partai politik," tuturnya.

Sehingga kata Kurnia, penegak hukum harus lebih jeli lagi dalam melihat adanya potensi-potensi terjadi korupsi baik pada saat Pemilu, Pileg dan Pilkada.

Dalam proses pemilihan hingga terpilihnya seorang kepala daerah nantinya, tutur Kurnia tidak tersangkut dalam kasus korupsi, apalagi sampai terjaring OTT KPK.

"Ini kerap dijadikan sebagai kejahatan korupsi di masa akan datang ketika terpilih dan mahar politik juga itu sangat krusial," pungkasnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Karutan Makassar Baru Minta Sinergitas Ditingkatkan
Kepala Rutan Makassar Sulistyadi mengatakan akan menjalin kerja sama, baik dengan instansi internal maupun eksternal untuk pelayan publik.
Imigrasi Gandeng Polisi Awasi WNA di Makassar
Divisi Keimigrasian Kemenkumham Sulsel menggandeng aparat kepolisian mengawasi orang asing yang ada di wilayah Sulsel.
Aniaya Teman, Imigran di Makassar Ditangkap Polisi
Seorang Imigran, Ghani, 22 tahun ditangkap polisi karena terlibat penganiayaan sesama imigran di rumah penampungan kota Makassar.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.