Ibu di Malang Tega Sekap Anaknya Selama 20 Tahun

Aksi penyekapan seorang ibu di Kabupaten Malang diduga karena dapat bisikan spiritual dari gurunya untuk tidak memperbolehkan anaknya keluar.
Evakuasi kepada Ibu beserta empak anaknya di rumah yang beralamat di Desa Banjarejo RT 04 /RW 02, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang – Diduga karena mendapat arahan dari guru spiritual yang datang kepadanya. Seorang ibu di Malang berinisial Artimunah 61 tahun tega menyekap ke empat anak kandung di dalam rumahnya selama kurang lebih 20 tahun.

Dari infomasi yang diperoleh Tagar, ke empat anak tersebut diantaranya yaitu Asminiwati (AS) 44 tahun, Titin Yuliarsih (TY) 41 tahun, Virnawati (VW) 39 tahun dan Anis Mufidah (AM) 25 tahun.

Informasinya, ini (penyekapan) sudah berlangsung lama. Kurang lebih 20 tahunan.

Kasubbag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah mengatakan pihak kepolisian, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Malang, perangkat desa setempat, anggota Koramil dan beberapa warga sudah mendatangi rumah yang bersangkutan.

Di rumah yang beralamat di Desa Banjarejo RT 04 /RW 02, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Dia mengungkapkan memang ke empat anak Artimunah berada di dalam rumah tersebut bersama ibunya.

”Informasinya, ini (penyekapan) sudah berlangsung lama. Kurang lebih 20 tahunan, yaitu saat mereka baru lulus sekolah hingga sekarang,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat 3 Januari 2019.

Lebih lanjut, AKP Ainun menjelaskan bahwa ditemukannya kejadian tersebut berawal dari aduan salah satu warga sekitar ke Polsek Pakis. Warga itu, dia melanjutkan bahwa mendapat laporan dari anak bungsunya yang sempat keluar rumah dan memberikan informasi penyekapan itu.

”Anaknya yang kecil (Anis Mufidah 25 tahun) itu sempat keluar rumah dan cerita ke tetangganya. Kemudian, tetangganya itu melaporkan ke desa dilanjutkan melapor juga ke Polsek Pakis,” ungkap mantan Kasat Binmas Polres Malang itu.

Dari aduan tersebut, anggota Polsek Pakis bersama beberapa pihak mendatangi rumah yang bersangkutan. Hal tersebut bertujuan untuk mengevakuasi ibu beserta ke empat anaknya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang untuk mendapatkan perhatian.

”Tadi sudah dilakukan evakuasi. Semuanya kita bawa ke RSJ Lawang untuk dilakukan penanganan lebih lanjut berupa observasi,” ujarnya.

Dilakukan hal tersebut, AKP Ainun menambahkan karena adanya informasi bahwa ibu tersebut memiliki tingkah laku aneh. Yang mana, dari informasinya bahwa Artimunah sempat didatangi seorang guru spiritual dan anak-anaknya diminta untuk tidak keluar rumah.

”Mereka manut saja arahannya. Dan itu berlangsung selama bertahun-tahun hingga baru diketahui setelah adanya aduan dari warga ini,” ucapnya. Untuk menutupinya, dia menyampaikan bahwa selama ini ibunya mengaku kepada warga sekitar anak-anaknya bekerja di luar negri.

Lebih lanjut, dia menambahkan akibat penyekapan tersebut anak kedua dan ketiga diduga mengalami depresi.

”Anak yang pertama dan yang keempat enak dan bisa diajak komunikasi. Berbeda dengan anak yang ketiga dan kedua yang sempat berontak,” ucapnya.

Sementara itu, menurut keterangan Kades Banjarejo, Sukowiyono mengatakan dikalangan masyarakat sekitar keluarga tertutup dan jarang bersosialisasi. Dimungkinkannya, ibu empat anak tersebut malu memiliki anak yang menderita gangguan jiwa.

”Tertutup memang dengan warga sekitar. Jadi, mungkin karena itu,” ujarnya singkat kepada wartawan.

Suami Artimunah sendiri, Sukowiyono menyampaikan bekerja serabutan dan suaminya sudah lama meninggal dunia. Oleh karena itulah, setelah mendapatkan informasi dari warganya tersebut. 

Pihaknya bersama beberapa instansi terkait lainnya sudah melakukan evakuasi untuk memberikan pendampingan kepada ibu beserta empat anaknya. []

Berita terkait
SAR Surabaya Kirim Personel Evakuasi Banjir Jakarta
Sejumlah personel SAR Surabaya dikirim atas permintaan Basarnas untuk membantu proses evakuasi dan normalisasi banjir Jakarta.
Bongkar Investasi Ilegal, Polda Jatim Sita Rp 50 M
Polda Jatim mengungkap kasus investasi ilegal dengan memanfaatkan aplikasi online dengan modus iklan Top Up.
Tak Ada Petahana Kelana Bersaing di Pilkada Sidoarjo
Tidak adanya petahana membuat pertarungan di Pilkada Sidoarjo semakin terbuka untuk memperebutkan suara pemilih tradisional.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)