Tak Ada Petahana Kelana Bersaing di Pilkada Sidoarjo

Tidak adanya petahana membuat pertarungan di Pilkada Sidoarjo semakin terbuka untuk memperebutkan suara pemilih tradisional.
Bacabup Sidoarjo Kelana Aprilianto bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Pelaksanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sidoarjo tahun 2020 diprediksi dapat berjalan dengan sengit. Wajah-wajah baru bakal calon kepala daerah bakal meramaikan Pilkada Sidoarjo. Apalagi Bupati Sidoarjo, Saifullah tidak boleh maju lagi karena sudah dua periode menjabat.

Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam mengatakan, hingga saat ini pemilih tradisional di Sidoarjo masih kuat. Hanya saja petahana tidak bisa maju lagi, maka akan membuat pertarungan antar calon semakin kompetitif untuk merebut suara pemilih tradisional.

"Saat ini kekuatan pemilih tradisional masih cukup kuat, tetapi karena petahana sudah tidak lagi bisa mencalonkan, maka kompetisi akan ketat. Tantangan ada pada merebut pemilih tradisional," kata Surokim, dikonfirmasi, Jumat 3 Januari 2019.

Mengingat petahana sudah tidak maju, tentunya momen tersebut akan mengutungkan para wajah baru. Seperti halnya Ketua DPD Hanura Jatim, Kelana Aprilianto yang diyakini memiliki kans kuat untuk merebut simpati warga Sidoarjo.

Saat ini kekuatan pemilih tradisional masih cukup kuat, tetapi karena petahana sudah tidak lagi bisa mencalonkan, maka kompetisi akan ketat.

"Pak Kelana sangat dekat dengan petani, peternak dan petambak atas usaha yang dilakukan, saya pikir masih punya peluang untuk bisa ikut running," urai peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) ini.

Selain dekat dengan petani, Kelana juga memiki modal popularitas yang cukup. Hal itu ditunjukkan pada perolehan suara Kelana di Pileg 2019 lalu yang cukup signifikan. Tantangan bagi Kelana adalah meraih simpatik dari kelompok Nahdliyin yang dominan di Sidoarjo.

"Pengalaman beliau di Pileg saya percaya akan membantu beliau mengenal voters Sidoarjo karena tipikalnya tidak terlalu beda dengan dapil pileg beliau kemarin," paparnya.

Sementara Kelana membenarkan rencanannya maju di Pilkada di Sidoarjo 2020. Dia maju karena didorong oleh para tokoh dan masyarakat Sidoarjo.

"Ketika ada dorongan kian massif untuk maju Pilkada, saya tidak bisa menolak. Ini bagian proses ikhtiar," ungkapnya.

Meski belum resmi mendaftar, Kelana sudah merencanakan berbagai persiapan semaksimal mungkin. Salah satunya adalah menyiapkan program untuk mensejahterakan rakyat.

"Program nanti kami sampaikan, program apa saja. Agar masyarakat paham, sehingga masyarakat bisa membandingkan tawaran setiap calon," tuturnya.

Selain memyiapkan program, Kelana terus menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik agar dapat berkoalisi. Hanya saja, ia enggan membeberkan partai politik mana yang sudah dijajaki.

"Komunikasi lintas partai jalan terus, nanti kita sampaikan partai apa saja yang memiliki kesamaan dengan kami," ujarnya. []

Berita terkait
Polda Jatim Dirikan 16 Posko Siaga Bencana Alam
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan sudah memerintahkan 16 Polres untuk mendirikan posko bencana alam.
Wagub Jatim Minta Warga Tak Panik Bencana Banjir
Wagub Jatim meminta kabupaten dan kota untuk membuaat perencanaan dalam penanganan bencana alam.
Hujan Deras, Tebing di Sumenep Longsor
Bencana tanah longsor sudah sering terjadi di Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Sumenep, Jawa Timur
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.