HUT ke-74 RI, TNI AD Sarapan Bersama Tukang Becak

Museum TNI AD Dharma Wiratama Yogyakarta menggelar acara sarapan bersama tukang becak sebagai bagian memperingati HUT ke-74 Kemerdekaan RI.
Museum TNI AD Dharma Wiratama Yogyakarta menggelar acara sarapan bersama tukang becak sebagai bagian memperingati HUT ke-74 Kemerdekaan RI, Jumat 16 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Switzy Sabandar)

Yogyakarta - TNI manunggal dengan rakyat. Kebersamaan itu nyata terlihat saat pengelola Museum TNI AD Dharma Wiratama Yogyakarta menikmati sarapan bersama sekitar 100 tukang becak, Jumat 16 Agustus 2019 pagi. 

Para tukang becak itu diundang secara khusus oleh pengelola museum. Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia

Sarapan yang dibagikan secara cuma-cuma ini juga tidak dalam nasi bungkus. Para tukang becak yang memenuhi pelataran museum bisa mengambil secara prasmanan aneka lauk yang tersedia. Selain menyediakan nasi dan urap sayur, ada pula telur dadar, tahu dan tempe bacem, serta peyek kacang.

Bulan Agustus merupakan bulan keramat karena memperingati kemerdekaan Republik Indonesia. Museum didukung donatur melakukan kegiatan sosial berbagi dengan sarapan bareng

Kegiatan yang bertajuk 'Ojo Lali Sarapan' ini berupaya mempromosikan keberadaan museum kepada masyarakat umum. Para tukang becak pun diajak berkeliling museum yang baru saja dibuka kembali pada Desember 2018. Mereka dapat melihat dan kembali mengenang perjuangan para pahlawan.

“Bulan Agustus merupakan bulan keramat karena memperingati kemerdekaan Republik Indonesia. Museum didukung donatur melakukan kegiatan sosial berbagi dengan sarapan bareng,” ujar Kolonel Arm Heri Purwanto, Kepala Balaksmusmonpus Disjarahad TNI AD.

Heri berharap kegiatan ini menggelorakan semangat cinta tanah air yang sejalan dengan visi museum. Bila lebih mengenal museum, para pebecak bisa menawarkan kepada para wisatawan untuk mengunjungi museum. Mereka juga bisa memberikan informasi singkat terkait museum tersebut sehingga wisatawan tertarik untuk datang.

“Para tukang becak diharapkan bisa menawarkan kepada para wisatawan untuk datang ke museum sebagai alternatif tempat wisata,” tuturnya.

Yatno, salah satu tukang becak yang ikut sarapan, mengaku sesungguhnya sudah mengetahui lokasi museum TNI AD. Namun, ia belum berani merekemondasikan kepada wisatawan sebab belum pernah menyaksikannya secara langsung.

“Setelah melihat secara lebih dekat, saya akan menawarkan kepada wisatawan untuk datang ke museum yang pakai teknologi ini,” ujar Yatno.

Kepala Museum TNI AD Dharma Wiratama Kapten Caj Yanti Murdiani menuturkan museum ini merupakan pilot project karena keberadaannya yang berbeda pasca direnovasi. Museum TNI AD Dharma Wiratama merupakan museum TNI pertama berbasis IT.

“Ornamen dan pengaturan digital menyesuaikan kaum milenial, namun tetap tidak meninggalkan inti dan pesan-pesan yang ingin disampaikan,” kata Yanti.

Tata pameran berbasis multimedia ini terdiri dari multimedia digital book, hologram virtual display, video mapping dan buku interaktif delapan palagan, hologram cheoptic delapan palagan, dan augmented reality markas pejuang. []

Berita terkait
Perang Bantal Semarakkan Hut ke-74 RI di Kaltim
Perang bantal menjadi hiburan masyarakat Kalimantan Timur untuk menyemarakan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia.
HUT ke-74 RI, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Satu hari menjelang peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945, kualitas udara di Jakarta terburuk di dunia.
HUT ke-74 RI di Pasar Baru Dimeriahkan Lomba Dayung
Lomba dayung dalam rangka menyemarakkan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia dihelat di Kali Pasar Baru, Jakarta Pusat.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.