HUT ke-74 RI, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia

Satu hari menjelang peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945, kualitas udara di Jakarta terburuk di dunia.
Ilustrasi kualitas udara di Jakarta. (Foto: Antara/Katriana)

Jakarta - Kualitas udara di Jakarta terburuk di dunia satu hari menjelang peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945.

Demikian pada Jumat siang, 16 Agustus 2019, pukul 13.30 WIB terburuk di dunia dengan angka 176 atau masih termasuk pada kategori tidak sehat dengan parameter PM2.5 konsentrasi 104 ug/m3 berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.

Berdasarkan laman resmi AirVisual, kualitas udara di DKI Jakarta mengalahkan Dubai, United Arab Emirates pada angka 163 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 279.4 ug/m3. Dikutip dari Antara, Jumat, 16 Agustus 2019.

Di posisi ketiga Dhaka, Bangladesh dengan catatan angka sebesar 127 atau masuk dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif dengan konsentrasi PM2.5 sebesar 46.2 ug/m3.

Selanjutnya, Shanghai, China juga mencatat kualitas udara kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif dengan AQI sebesar 114, sementara konsentrasi PM 2,5 di wilayah itu adalah 42 ug/m3.

Sementara itu, kualitas udara di Santiago, Chile kualitas udaranya juga masih tergolong tidak sehat untuk kelompok sensitif dengan indeks kualitas udara pada angka 108 dan PM2,5 sebesar 38.5 ug/m3. []

Berita terkait
Kualitas Udara Jakarta Kian Buruk Jelang Idul Adha
Kualitas udara Jakarta kian memburuk sehari menjelang Idul Adha berdasarkan pemantau kualitas udara internasional AirVisual.
Lima Wilayah di Jakarta dengan Kualitas Udara Terburuk
US Air Quality Index (AQI) menempatkan lima wilayah di Jakarta dalam kategori kualitas udara terburuk. Wilayah mana saja itu?
Kualitas Udara Buruk, Seribu Masker di CFD
Warga yang memadati kawasan car free day mendapat masker gratis dari komunitas pendaki gunung Slow Adventure Indonesia.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.