TAGAR.id, Jakarta - Pedangdut Inul Daratista belakangan gencar menyuarakan protes terkait kenaikan pajak hiburan senilai 40 hingga 75 persen. Inul bahkan memberikan dukungan buat Hotman Paris Hutapea yang sebelumnya juga melancarkan protes soal hal serupa.
Inul Daratista Siap Turun Tangan usai Dukung Aksi Protes Hotman Paris Soal Kenaikan Pajak Hiburan
"BISMILLAH Okeh kali ini saya akan keluar dah cukup main di sosmed, krn sampe hari ini blom ada tanda2 digubris, cuma ada bales2an cuitan... blom tembus agendanya yuuk yg msh mau berjuang sama2 demi masa depan org byk gak nyungsep berjamaah @hotmanparisofficial @Imkn_id #APERKI," kata Inul.
Sementara itu, Inul sebelumnya juga sudah buka suara soal tudingan dirinya mengkritik kenaikan pajak karena mendukung salah satu paslon Capres-Cawapres 2024. Pedangdut yang terkenal karena goyang ngebor itu langsung menyangkal hal itu.
"Perlu kalian ketahui, saya tidak berada di angka 1-2-3. Saat ini saya berada di garis depan orang-orang yang hidup dan nasibnya bergantung pada pundak saya pada usaha saya yang saya bangun dan saya perjuangkan nasibnya," kata Inul.
"Jika kalian bully saya, kalian salah besar. Saya berdiri sendiri tanpa orang-orang bertopeng yang nitip duitnya ke saya. Dan saya berhasil, mampu memberi makan ribuan orang bertahun-tahun tanpa minta apresiasi dari siapapun atau minta dipuja-puji," lanjutnya.
Sementara itu, protes Inul terkait kenaikan pajak hiburan 40 persen ini sempat dinotice oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno. Menurut Sandiaga, kebijakan kenaikan pajak hiburan antara 40 hingga 75 persen itu masih dalam tahap peninjauan.
"Pelaku usaha tak perlu khawatir karena masih proses judicial review. Pemerintah memastikan semua kebijakannya itu untuk memberdayakan dan memberikan kesejahteraan, bukan untuk mematikan usaha," kata Sandiaga.
"Kami tidak akan mematikan industri parekraf karena industri ini baru saja bangkit pasca-pandemi, dan membka 40 juta lebih lapangan kerja," sambungnya.
Di sisi lain, Hotman sempat bicara blakblakan dan menyebut nama Presiden Joko Widodo. Hotman meminta agar Jokowi mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk menunda aturan kenaikan pajak itu.
"Karena ini industri yang sangat strategis jadi bisa dikaitkan dengan kepentingan nasional. Atas dasar itulah agar Pak Jokowi segera mengeluarkan Perppu untuk tidak memberlakukan pajak 40 persen-70 persen untuk hiburan," kata Hotman saat ditemui di kawasan Berawa, Kuta Utara, Badung, Bali, 15 Januari.
"Tidak ada satu pun negara di dunia yang memberlakukan pajak hiburan sampai 75 persen. Kalaupun ada, tinggi seperti di Denmark 40 persen, tapi seluruh fasilitasnya gratis di sana," ucapnya. []