Hotel di Bali Banting Harga di Tengah Pandemi Corona

Sejumlah hotel di Bali menawarkan paket harga murah agar bisa bertahan di tengah pandemi virus corona.
Paket promo Hotel Swiss BelHotel Rainforest di tengah pandemi Covid-19. (Foto: Istimewa/Tagar)

Denpasar - Pandemi Covid-19 atau virus corona benar-benar menghantam perekonomian Provinsi Bali. Salah satu sektor paling merasakan dampak Covid-19 adalah sektor perhotelan. Bahkan hotel di Bali harus banting harga demi bertahan saat krisis saat ini.

Marketing Communication Hotel Best Western Kuta Beach Yudhi mengaku akibat pandemi Covid-19, pihaknya sampai harus menurunkan tarif kamar menjadi Rp 300 ribu per hari atau Rp 1,4 juta untuk menginap seminggu.

Iya, ini memang program untuk mengatasi dampak penurunan okupansi akibat pandemi corona yang sudah mendunia.

Selain paket per hari dan per minggu, kata Yudhi, Hotel Best Western Kuta Beach juga menawarkan paket menginap Rp 4,5 juta per bulan dengan syarat.

"Iya, ini memang program untuk mengatasi dampak penurunan okupansi akibat pandemi corona yang sudah mendunia," ujar Yudhi kepada Tagar, Kamis, 2 April 2020.

Yudhi mengaku strategi penawaran dengan menurunkan harga kamar untuk menarik wisatawan mancanegara yang tidak kembali ke negara asalnya.

"Jadi kami menyasar mereka. Untuk setidaknya bisa jadi tambahan revenue dan meng-cover biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan," ucap Yudhi.

Yudhi mengungkapkan selama pandemi Covid-19, okupansi di bawah 10 persen atau hanya terisi tiga kamar dari 144 kamar yang disediakan. Untuk menekan pengeluaran, tutur Yudhi, saat ini pihaknya hanya membuka 16 kamar saja.

"Kami juga saving energy, untuk penghematan. Saat ini dari 144 kamar, kami hanya membuka 16 kamar saja. Ini akan jadi sejarah dalam pariwisata," tuturnya.

Marcomm Hotel Swiss Belhotel Rainforest, Gladys mengatakan hotel terletak di tepi jalan Sunset Road Kuta ini pun menawarkan kamar bisa disewa bulanan  yaitu Rp 3 juta per bulan.

Gladys mengaku penawaran tersebut agar hotelnya tidak tutup di tengah pandemi Covid-19. Meski menurunkan harga sewa, Gladys mengaku ada persyaratan yakni tanpa breakfast, tak ada amenities seperti sabun, odol, air mineral dan lainnya. Selain itu, kamar hanya dibersihkan 2 kali seminggu.

"Iya, ini biar hotelnya enggak tutup. Biar masih bisa kasih makan karyawan lainnya," ujar Gladys menjelaskan promo kamar yang berlaku di bulan April dan Mei.

Ia mengaku okupansi saat ini tak jauh dari angka 10 persen dengan kebanyakan tamu turis mancanegara.

"Ya enggak 10 persen banget, tapi lumayan low," imbuhnya.

Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa mengatakan bahwa semuanya kembali kepada supply and demand dan sejauh dalam kondisi darurat seperti ini adalah hal yang wajar untuk bertahan hidup.

"Ini pandemi global, kembali kepada supply and demand. Harus ada strategi untuk mengatasi cost operasional, mencari cara untuk meminimalisir cost, seperti bayar listrik atau merawat peralatan DNS perlengkapan hotel. Biarpun gak ada tamu kan semua barang hotel perlu dirawat," ujarnya.

Ia juga berharap situasi ini tak berkepanjangan dan pandemi virus corona cepat selesai.

"Ada para karyawan dirumahkan semoga tidak PHK, sebab industri jasa hotel setelah pandemi usai akan kita bangun lagi. Para karyawan dirumahkan akan dipanggil kembali jika tamu sudah ada lagi. Dirumahkan kemungkinan 3 bulan dan tidak permanen," kata dia.

Putu Astawa mengaku masyarakat dan pelaku pariwisata Bali memiliki tujuan sama untuk membebaskan Bali dari ancaman virus corona.

"Yang penting adalah menyelamatkan manusia dulu. Kita berusaha fokus dulu pada menekan agar status level 1 tidak meningkat. Untuk menanggulangi virus corona seluruh komponen pariwisata diminta untuk mengikuti arahan Gubernur Bali dan pemerintah pusat," tuturnya.

Pemkab BanyuwangiBupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meninjau rumah isolasi tambahan berbasis kecamatan untuk ODP di Kecamatan Muncar. (Foto: Tagar/Hermawan)

Pemkab Banyuwangi Operasikan Rumah Isolasi ODP

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melakukan persiapan penanganan penyebaran virus corona atau Covid-19. Salah satunya dengan menyiapkan ruang isolasi tambahan berbasis kecamatan untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP), yaitu orang yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit dan memiliki gejala klinis ringan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas telah meminta setiap kecamatan untuk menyiapkan ruang isolasi tersebut secara mandiri. Ruang itu bisa dinamakan rumah singgah.

”Saya sudah cek di Kecamatan Muncar. Itu untuk warga yang membutuhkan ruang isolasi mandiri. Ini cukup representatif, nanti dipantau Dinas Kesehatan lewat Puskesmas. Pasokan makan kebutuhan sehari-harinya dipenuhi, jadi ODP bisa konsentrasi isolasi 14 hari," kata Anas, Kamis 2 Maret 2020.

Anas mengatakan, isolasi ODP sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

”Misalnya ada ODP dan merasa kesulitan isolasi mandiri di rumah karena ramai keluarga, tidak ada kamar bisa dipakai seorang diri, silakan pakai rumah singgah ini,” kata Anas.

Di ruang isolasi Kecamatan Muncar, terdapat lima kamar dengan dilengkapi pengatur suhu ruang (AC). Kamar mandinya pun representatif. Total terdapat 11 tempat tidur di sana.

"Ada dua kamar lagi yang sedang disiapkan, sehingga bisa bertambah tempat tidurnya,” ujar Anas.

Anas menambahkan, jika ruang isolasi berbasis kecamatan itu serentak juga disiapkan oleh pemerintah desa, tentu akan semakin banyak jumlah bed yang bisa disiapkan.

”Untuk kecamatan saja, bisa ada 300 tempat tidur. Setelah Muncar, harus segera kecamatan lain bergerak. Tapi kalau gerakan ini diperluas sampai desa dan kelurahan, maka bed-nya bisa sampai ribuan. Mari gerakkan gotong royong,” kata Anas

Jika masing-masing lingkungan telah menyiapkan, rumah singgah ODP covid-19 inimaka akan sangat membantu pencegahan penyebaran virus corona di masyarakat.

"Ini akan sangat membantu sekali. Mari kita bergotong royong untuk menekan penyebaran virus corona ini," ucap Anas. []

Berita terkait
Pandemi Corona, Kecelakaan di Jatim Turun 71 Persen
Dirlantas Polda Jatim penurunan angka kecelakaan lalu lintas akibat anjuran pemerintah tentang social dan physical distancing pencegahan Covid-19
Semua Pasien Positif Covid-19 di Malang Raya Membaik
Jubir Satgas Penanggulangan Covid-19 Malang membenarkan empat pasien sudah sehat. Namun, dia masih belum bisa menyebutnya sembuh.
Perbatasan Situbondo Diperketat, Pendatang Diperiksa
Polres Situbondo bersama Satgas Penanggulangan Covid-19 mendirikan posko pemeriksaan di sejumlah perbatasan untuk mencegah masuknya Covid-19.