Hindari Mafia Tanah, Surya Tjandra: Jangan Biarkan Tanah Anda Telantar!

Bagai duri dalam daging, keberadaan mafia tanah masih menjadi momok yang menakutkan bagi seluruh masyarakat, khususnya para pemilik tanah.
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Surya Tjandra. (Foto: Tagar/Dok Kementerian ATR/BPN)

Jakarta - Bagai duri dalam daging, keberadaan mafia tanah masih menjadi momok yang menakutkan bagi seluruh masyarakat, khususnya para pemilik tanah. Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah adanya mafia tanah, salah satunya dengan tidak membiarkan begitu saja tanah mereka. 

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Surya Tjandra, yang hadir dalam acara Good Morning Jakarta BeritaSatu TV dengan tema "Jangan Kalah dari Mafia Tanah".

"Memang kebanyakan, masyarakat yang memiliki tanah membiarkan begitu saja tanah mereka karena merasa barang tidak bergerak. Inilah yang dapat menjadi sasaran dari orang yang memiliki niat jahat. Maka kami mengimbau kepada masyarakat agar tanahnya digunakan atau dimanfaatkan supaya tidak diakui orang lain," ujar Surya dalam keterangan tertulis, Senin, 22 November 2021.


Masyarakat diharapkan perlu lebih teliti lagi jika ingin menyerahkan dokumen penting tersebut selain itu yang terpenting tanah yang dimiliki saat ini digunakan dan harus dimanfaatkan sehingga tidak dibiarkan telantar begitu saja.


Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN mengatakan bahwa Kementerian ATR/BPN terus mengawasi timbulnya kejahatan pertanahan. Pemerintah pun berkomitmen dalam menyelesaikan setiap permasalahan tanah yang ada. 

Ia menjelaskan salah satu contoh pengawasan yang diterapkan oleh Kantor Pertanahan Kota Medan. Sebelum masyarakat mendaftarkan, akan diperiksa secara teliti terlebih dahulu dengan benar kepemilikannya sehingga ke depannya tidak menimbulkan polemik.

Lebih lanjut, Surya Tjandra menekankan, jika Kementerian ATR/BPN akan menindak tegas apabila terdapat pegawai yang terlibat dalam modus mafia tanah. 

Mulai dari hukuman ringan atau disiplin yang masih dapat dibina hingga hukuman berat dengan dicopot atau diberhentikan dari jabatannya. Tindakan tegas tersebut memang sudah diberlakukan kepada pegawai di Kementerian ATR/BPN.

"Kementerian ATR/BPN tidak main-main terhadap kasus mafia tanah yang berkembang di tengah masyarakat, khususnya yang melibatkan pegawai kami sendiri. Kementerian ATR/BPN perlu terus menanamkan integritas kepada pegawainya sehingga tidak ikut terlibat dalam mafia tanah," ucapnya.

Terakhir, Surya Tjandra mengimbau agar masyarakat waspada dengan modus yang dilakukan oleh mafia tanah. Jika memiliki dokumen atau sertipikat tanah maka harus dijaga dengan baik dan tidak mudah percaya kepada orang lain. 

"Masyarakat diharapkan perlu lebih teliti lagi jika ingin menyerahkan dokumen penting tersebut. Selain itu, yang terpenting tanah yang dimiliki saat ini digunakan dan harus dimanfaatkan sehingga tidak dibiarkan telantar begitu saja. Hal tersebut dilakukan agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya. []

Berita terkait
Wujudkan Visi Kementerian ATR/BPN Melalui Kualitas SDM
Kementerian ATR/BPN menyebut empat fokus yang perlu diterapkan di Direktorat Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (Ditjen PHPT).
Menteri ATR/BPN: Pemerintah Serius Perangi Mafia Tanah
Kejahatan di bidang pertanahan sedang mendapat perhatian khusus oleh berbagai pihak dan menjadi prioritas bagi lembaga tertinggi negara.
Kementerian ATR/BPN Gencarkan Transformasi Digital dalam Tata Kelola Administrasi Pertanahan
Menteri ATR/BPN menyampaikan bahwa Kementerian ATR/BPN telah berkomitmen untuk menjadi kantor digital untuk kelola adrimistrasi pertanahan.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.