Heboh Pemakaman Misterius di Pa'bineang Bantaeng

Warga Kampung Pabineang Bantaeng digegerkan dengan aksi misterius pemakaman di kuburan setempat. Sebuah peti berisi kain kafan.
Petugas kepolisian Bantaeng membongkar makam misterius di TPU Pa\'bineang, Kelurahan Lamalaka, Kecamatan Bantaeng, Jumat, 10 Januari 2020. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng - Warga di Kampung Pa'bineang, Kelurahan Lamalaka, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan dibuat geger dengan aksi pemakaman misterius di pekuburan setempat. Aksi tersebut juga sempat menghebohkan berbagai lini media sosial Bantaeng. 

Aksi penguburan diam-diam, secara sembunyi dan tidak diketahui banyak orang tersebut berlangsung di kompleks tempat pemakaman umum atau TPU Pa'bineang, Kamis malam, 9 Januari 2020. 

Warga curiga jika yang dikubur itu seorang bayi atau seorang yang telah dimutilasi. Perbincangan ramai pun bergulir, bahkan sampai di grup WhatsApp warga. 

Tiga orang yang datang, malam. Tidak tahu siapa.

Warga sekitar makam, Aidil Adha, mengatakan aksi penguburan misterius dipergoki seorang warga di kampungnya. Karim, saksi tersebut, melihat tiga orang tak dikenal tengah menggali di pemakaman. 

"Tiga orang yang datang, malam. Tidak tahu siapa. Yang lihat seorang petani, lagi menadah air di sawahnya semalam, sempat lihat itu. Petani itu bernama Karim," kata dia, Jumat, 10 Januari 2020. 

Guna menghindari prasangka buruk, aksi penguburan misterius tersebut dilaporkan ke pihak berwajib. Upaya pembongkaran makam tanpa nisan dilakukan tim Inafis Polres Bantaeng, Jumat, 10 Januari 2020, setelah salat Jumat. 

"Saya yang melapor ke polisi. Begitu saya dapat informasi bahwa ada sesuatu yang dikubur menyerupai mayat, saya langsung menelepon pihak kepolisian untuk lakukan penyelidikan di lapangan," kata Aidil usai penggalian.

Usut punya usut yang dikubur tanpa nisan itu hanya sebuah peti berisikan kain kafan putih yang terlipat rapi. Dari bahan dan modelnya, dimungkinkan peti dibuat sendiri oleh para penguburnya. Peti selebar 20 sentimeter dan panjang 1,6 meter itu dipendam di kedalaman sekitar 70 sentimeter.

Kasat Reskrim Polres Bantaeng, AKP Abdul Haris menuturkan hasil pemeriksaan tak menemukan adanya peristiwa pembunuhan atau tindak pidana lain. Sejauh ini, tak ada pula laporan yang masuk ke kepolisian soal teror kepada masyarakat.

"Hemat kami, tidak ada tindakan yang merugikan orang lain, baik fisik dan materil. Tidak ada teror, tidak ada masyarakat yang ketakutan semalam. Yang disampaikan itu diduga manusia, kami sudah jawab bahwa ternyata dugaan itu kosong. Kain putih itu hanya dilipat saja," beber dia. 

Haris meyakinkan ke warga bahwa tak ada bentuk tindak pidana yang dilanggar. Peti kembali dikuburkan dan diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah kelurahan setempat untuk tindakan selanjutnya. 

Lurah Lamalaka Muhammad Irfan Aksari mengaku tak ingin tergesa mengambil keputusan usai penggalian. Ia ingin berdiskusi terlebih dahulu dengan imam kampung ihwal peti yang berisikan kain kafan itu.

"Mungkin kami koordinasikan dengan imam, apakah dibongkar, dibakar atau bagaimana," ucap dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Bungkusan Busuk Kain Kafan Menggegerkan Warga Sleman
Warga Sleman sempat digegerkan dengan bau busuk menyengat yang bungkusan kain kafan. Isinya ternyata bukan orok bayi yang dibuang.
Penyesalan Defa, yang Mengkafani Mengubur Bayinya
Dia mengubur bayinya menghadap utara, tidak ke arah barat. "Saya sangat menyesal, makanya saya mencoba memakamkannya dengan sebaik-baiknya," kata Defa.
Residivis Pembongkar Makam Dicurigai Curi Kain Kafan Bayi
Diketahui, Resi merupakan residivis terhadap kasus pembongkaran sejumlah makam di Cilacap beberapa tahun lalu. "Yang bersangkutan masih dimintai keterangan," ucap Djoko.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.