Hati-hati Guys, Berikut Ini Ciri-ciri Saham Gorengan

Padahal jika dipikir secara logika, investor mana yang ingin menginvestasikan uangnya pada perusahaan dengan kinerja yang kurang baik.
Saham gorengan (Foto: Tagar/Pixabay)

Jakarta - Pernah mendengar istilah gorengan dalam saham? Ternyata istilah gorengan tidak hanya digunakan dalam dunia kuliner, namun juga merambah ke dalam dunia saham. Lalu sebenarnya apa itu saham gorengan?

Saham gorengan adalah saham yang mengalami kenaikan siginifikan tidak wajar karena adanya rekayasa pelaku pasar atau bandar saham untuk mendapatkan keuntungan. 

Mengapa disebut gorengan? Hal ini karena sifat gorengan yang enak dan renyah saat masih panas atau hangat, lalu akan melempem atau alot ketika sudah dingin.

Saham jenis ini biasanya merupakan saham dari perusahaan dengan kinerja buruk yang dimanfaatkan oleh para bandar saham untuk mengambil keuntungan dengan cara memanipulasi harga. Ia akan mengambil saham ketika harganya sedang melonjak tinggi, dan ketika sudah banyak yang melakukan trading serupa dan harganya tinggi, para bandar saham akan menjualnya dan membuat harga saham menjadi jatuh.

Berikut adalah ciri-ciri saham gorengan.


1. Volume Transaki Tidak Wajar

Karena volume perdagangannya dimainkan oleh para bandar saham, membuat saham gorengan selalu menorehkan perdagangan tersbesar bahkan melebihi dari emiten yang cukup terkenal. Kebanyakan saham-saham yang digoreng merupakan saham lapis kedua atau ketiga.


2. Kenaikan Harga Siginifikan dan UMA

Kenaikan harga saham adalah hal wajar dan dinanti-nantikan. Seperti harga pembukanya di angka Rp600 dan penutupannya diangka Rp650. Peningkatan Rp50 per hari terbilang wajar. 

Namun bagaimana jadinya jika saham tersebut mengalami peningkatan hingga 10% per hari? bisa jadi saham tersebut terindikasi tergoreng oleh para bandar saham, padahal saham tersebut harganya murah.


3. Bid dan Offer Tidak Normal

Bid sendiri merupakan istilah permintaan pembeli untuk membeli harga saham saat sedang di bawah. Offer adalah istilah antrean penjualan ketika harga sudah tinggi. Namun pada saham gorengan, antrean bid terbilang cukup tinggi dan tidak sebanding dengan offer. Hal inilah yang menyebabkan harga saham naik secara signifikan.


4. Kinerja Saham Tidak Sesuai Dengan Perusahaan

Karena merupakan hasil rekayasa harga saham dari para bandar saham, menyebabkan kinerja saham terhadap keuangan perusahaan tidak sesuai. Bahkan, terkadang tidak dilengkapi dengan laporan dari internal perusahaan. 

Padahal jika dipikir secara logika, investor mana yang ingin menginvestasikan uangnya pada perusahaan dengan kinerja yang kurang baik.[]


(Rafi Fairuz)

Baca Juga:

Berita terkait
Mengenal Stop Loss dalam Investasi Saham
Manfaat dari perintah stop loss adalah memungkinkan pengambilan keputusan bebas dari pengaruh apa pun.
5 Rekomendasi Buku Belajar Investasi Saham
Saham termasuk jenis investasi jangka panjang yang cocok untuk dana pensiun.
Ingin Cepat Cuan di Saham? Ini Tips Investasinya
Namun kamu harus mengetahui juga tips-tips investasi saham agar cepat mendapatkan keuntungan.
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck