Surabaya - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo telah rampung 100 persen. Hanya saja, PLTSa terbesar di Indonesia baru akan beroperasi setelah tenaga ahli dari Beijing, China.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pembangunan PLTSa Benowo merupakan kerja sama dengan PT Sumber Organik. Dalam PLTSa tersebut, menggunakan teknologi Gasifikasi Power Plant. Dari teknologi gasifikasi itu mampu menghasilkan listrik 12 megawatt (MW) melalui pengolahan sampah 1000 ton per hari.
Dia (ahli) sebenarnya sudah (datang) Februari. Karena ada Covid-19, jadi tidak bisa ke sini. Rencana tanggal 18 (Agustus) dia berangkat dari Beijing untuk ke sini.
"Pembangunan fisiknya sudah 100 persen. Tetapi kita menunggu datangnya ahli untuk memantai tahapan Commisioning atau pengujian apakah sistem sudah berjalan dengan baik," ujarnya, Rabu, 12 Agustus 2020.
Risma mengatakan jika nantinya PLTSa Benowo resmi beroperasi, maka sampah di Surabaya dapat berkurang 1000 ton per hari.
Baca juga:
- Pembangunan PLTSa di Sidoarjo Sudah Mendesak
- Risma Disarankan Tak Buru-buru Buka Sekolah
- Risma Siapkan Tim Baru Gantikan Gugus Tugas Covid-19
"Dia (ahli) sebenarnya sudah (datang) Februari. Karena ada Covid-19, jadi tidak bisa ke sini. Rencana tanggal 18 (Agustus) dia berangkat dari Beijing untuk ke sini. Kalau itu sudah selesai sudah bisa dioperasionalkan," kata wali kota perempuan pertama di Surabaya.
Risma menjelaskan, dari 12 MW dihasilkan PLTSa Benowo itu, nantinya akan dijual kepada PT PLN sebanyak 9 MW. Sedangkan 2 MW dikonsumsi sendiri untuk kebutuhan operasional dan sisa 1 MW redundant.
"Jadi 2 MW untuk konsumsi (operasional) mereka (PT SO). Listriknya mereka gunakan sendiri, kan mereka juga butuh operasional. Nah, sisanya yang 9 MW itu dijual ke PLN dan masih ada redundant 1 MW," ujar dia.
Risma menyatakan Pemkot Surabaya juga bakal dibantu Pemerintah Pusat untuk tipping fee sekitar 30 persen. Sebelumnya, ia mengaku telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan kesiapan operasional PLTSa Benowo tersebut.
"Alhamdulillah kita juga akan dibantu Pemerintah Pusat untuk tipping fee. Jadi kemarin kita sampaikan ke Pak Presiden kita akan dibantu 30 persen," kata dia.
Sementara itu, Deputy General Manager Business Unit PT Sumber Organik (SO), Hari Sunjayana mengungkapkan bahwa proses gasifikasi sampah di PLTSa Benowo kapasitasnya mencapai 1000 ton per hari. Dari kapasitas itu kemudian diolah menjadi energi listrik sekitar 12 MW. Sementara itu hasil listrik sekitar 9 MW dijual ke PLN.
"Sedangkan kapasitas pembangkit kami itu 12 MW. Kita internal consumption artinya dipakai sendiri itu 2 megawatt," kata Hari Sunjayana.
Pihaknya menyatakan, saat ini PT SO sudah mulai melakukan tahapan persiapan commissioning atau pengujian. Rencananya, pertengahan bulan Agustus ini, tim ahli akan datang ke Surabaya untuk memantau pengujian PLTSa di Benowo tersebut.
"Ini kita sudah persiapan untuk komisioning. Mulai bulan Agustus ini sudah akan mulai datang (ahli)," pungkas dia.[]