Aceh - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Bidang surveilan Kesehatan, telah memeriksa cairan tenggorokan dan hidung semua santri dari Pondok Pesantren (Pompes) Al-Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur beserta keluarganya, dan diperoleh hasilnya, Kamis, 7 Mei 2020 malam.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani mengatakan pemeriksaan dengan sistem Real Times Polimerase Chain Reaction (RT-PCR) terhadap 17 santri dan 13 keluarga (kontak dekat) dengan penderita covid-19, menunjukkan hasil negatif.
“Ini hasil pemeriksaan swab cairan tenggorokan dan hidung dengan sistem RT-PCR, bukan lagi hasil rapid test," kata Jubir Covid-19 Aceh yang akrap dipanggil SAG, Jumat, 8 Mei 2020 malam.
SAG menjelaskan, jumlah santri dari kalaster Temboro yang pulang ke Aceh Tamiang seluruhnya 25 orang, secara bergelombang sejak pertengahan Maret 2020. Pemeriksaan massal tersebut dilakukan berkaitan dengan 4 orang teman mereka yang terkonfirmasi sebelumnya positif Covid-19, yakni AJ, MAH, IJ, dan MF.
Ini hasil pemeriksaan swab cairan tenggorokan dan hidung dengan sistem RT-PCR, bukan lagi hasil rapid test.
“MAH, IJ, dan AJ telah sembuh. AJ dijemput keluarganya dengan Tim Covid-19 Pemkab Tamiang di RSUZA Banda Aceh tadi pagi. Hanya MF yang masih dirawat dan diisolasi di Pinere, dan Insya Allah ia juga segera sembuh,” ujarnya.
Baca juga: Klaster Magetan Penyebaran Covid-19 Terbesar di Aceh
Selanjutnya SAG mengingatkan, meski para santri dari klaster Temboro itu sudah sembuh dan para santri lainnya tidak ada indikasi terinfeksi virus Corona, namun tidak euforia dan mengabaikan protokol pencegahan kesehatan selanjutnya.
"Ada indikasi penularan virus corona bisa berulang pada orang sudah pernah diserang sebelumnya, dan juga bagi orang yang belum pernah terinfeksi sama sekali, kita harus tetap waspada meski tidak perlu panik. Prosedur pencegahan harus diterapkan secara ketat dan disiplin,” katanya. []