Jakarta - Pegiat antikorupsi Teten Masduki yang didapuk menjadi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2014 memiliki total harta kekayaan sekitar Rp 4 miliar.
Dilansir dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di situs elhkpn.kpk.go.id, Teten melaporkan harta kekayaannya senilai Rp 4.040.877.620 pada 31 Desember 2018.
Dari jumlah harta kekayaannya, Teten memiliki 12 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di berbagai daerah, di antaranya di Garut dan Bogor dengan nilai Rp 1.302.435.000.
Dalam LKHPN, tercatat Teten memiliki alat transportasi berupa dua mobil Toyota Fortuner Jeep Tahun 2014 dan Daihatsu Xenia Tahun 2011. Semua unit kendaraannya senilai Rp 492.700.000.
Selain itu, harga bergerak lainnya Rp 218.290.600, kas dan setara kas Rp 1.863.352.020, dan harta lainnya Rp 164.100.000.
Teten menggantikan Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga yang menjabat sebagai Menteri UKM periode 2014-2019.
Nama Teten tenar ketika lembaga Indonesia Corruption Watch (ICW) yang sempat dipimpinnya pada 1998-2008 membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung Andi M. Ghalib pada masa pemerintahan Presiden ke-7 Indonesia BJ Habibie.
Momen itu menjadi pertama kalinya dalam sejarah lembaga seperti ICW bisa memaksa seorang pejabat tinggi negara turun dari jabatannya. Berkat kegigihannya mengungkap kasus tersebut, Teten dianugerahi Suardi Tasrif Award 1999.
Pada 2015, ia ditunjuk menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang ketika itu diangkat menjadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan.
Pada 2018, posisi Teten di Kepala Staf Kepresidenan digantikan oleh Moeldoko. Namun, Teten masih berada di lingkaran Istana dengan jabatan Koordinator Staf Khusus Presiden.
