Jakarta - Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) Bojonegoro menggelar aksi demonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Demonstrasi itu digelar bertepatan dengan Hari Santri Nasional yang jatuh pada hari ini, Kamis, 22 Oktober 2020.
Mengutip edaran yang tengah viral di media sosial, massa aksi akan mulai berkumpul pada pukul 13.00 WIB di Bundaran Adipura Bojonegoro.
Sehingga, menyatakan sikap penolakan terhadap kebijakan ini menjadi jihad kaum santri yang hari ini pantas untuk kita perjuangkan bersama
"Jihad Santri Tolak Omnibus Law Cipta Kerja," tulis edaran FKNSDA seperti dikutip Tagar, Kamis, 22 Oktober 2020.
Menurut FKNSDA, disahkannya Omnibus Law Cipta Kerja akan semakin mengancam kedaulatan rakyat kecil di akar rumput. Selain itu, kebijakan Omnibus Law tersebut juga dianggap bertentangan dengan semangat Islam.
"Tentu saja, kalangan santri tidak bisa bersikap kompromi pada UU Cipta Kerja ini. Sehingga, menyatakan sikap penolakan terhadap kebijakan ini menjadi jihad kaum santri yang hari ini pantas untuk kita perjuangkan bersama," katanya.
FKNSDA juga menyampaikan empat poin pernyataan sikap di dalam edarannya. Poin pertama, menolak Ombibus Law Cipta Kerja yang sudah disahkan oleh DPR RI pada Sidang Paripurna, 5 Oktober 2020 kemarin. Kedua, menyatakan mosi tidak percaya kepada DPR dan Pemerintah RI.
- Baca juga: Pengamat: Wajar Intelijen Susupi Aksi Demo UU Cipta Kerja
- Baca juga: Bawa Molotov, 169 Orang Ditangkap Demo Omnibus Law Surabaya
Sementara ketiga, mengecam seluruh tindakan represif aparat pada massa aksi yang menolak Omnibus Law Cipta Kerja. Lalu keempat, mengajak kepada seluruh elemen santri untuk juga terlibat dalam jihad menolak Omnibus Law Cipta Kerja. []