Aceh Barat Daya - Harga jual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh naik menjadi Rp 1.500 kilogram (kg) dari sebelumnya hanya Rp 700.00 untuk satu kilogramnya.
Muazam, seorang petani di Abdya mengaku lega dengan naiknya harga jual sawit, dengan begitu tidak hanya dirinya namun petani lain juga ikut kembali semangat merawat kebun sebab harga jual tinggi dan hasil penjualan bisa disisihkan oleh petani untuk biaya perawatan dan kebutuhan sehari-hari.
"Tentu dengan naiknya harga jual maka petani kembali bersemangat merawat kebunnya, meski tidak terlalu signifikan namun dengan harga Rp 1.500 kilogram (kg) sudah bisa membuat petani lega," kata Muazzam, Rabu, 9 September 2020 di Aceh Barat Daya.
Dengan harga Rp 1.500 kilogram (kg) sudah bisa membuat petani lega.
Muazzam mengatakan, kondisi harga jual yang berada pada angka di atas Rp 1.000 rupiah diharapnya terus bertahan bahkan ia berharap agar mencapai angka lebih mahal lagi dari yang saat ini, karena dengan begitu dapat dipastikan tidak ada lahan sawit yang terbengkalai dan menjadi semak belukar.
"Semua perawatan butuh biaya begitu juga saat panen dan jika harga muruh tentu dapat menyulitkan petani karena harus mengurus sendiri," sebutnya.
Menurutnya, pasca merosot harga di angka Rp 7.000 per kg para petani banyak yang memilih mencari pekerjaan sementara lantaran harga tidak cocok dan ditakutkan akan tekor, sementara untuk mengurus sendiri tidak mungkin tercapai lantaran butuh waktu lama.
Baca juga:
- 2 Anak Perempuan Tewas di Kolam Kebun Sawit Sergai
- DPR Siap Fasilitasi Polemik Biodiesel Petani Sawit
- Produksi D-100, Pertamina Harus Gandeng Petani Sawit
Petani lain Yusran Adek, warga Kecamatan Babahrot Abdya ini juga mengaku bersyukur atas bertahannya harga jual sawit sejak dua bupan terakhir. Harga sedemikian rupa tentu dapat mendongkrak kembali para petani untuk merawat kebun mereka.
"Ini tentu patut kita syukuri, kita harap terus bertahan dengan harga tinggi," katanya. []