Singapura - Harga minyak mentah pada Kamis, 5 Maret 2020 menguat menjelang pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pekan mendatang. Dalam pertemuan ini, Arab Saudi diperkirakan akan mendorong anggota OPEC termasuk Rusia untuk menyetujui pengurangan produksi lebih lanjut untuk mendukung pasar.
Harga minyak juga didukung oleh kenaikan yang lebih rendah dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah di Amerika Serikat. Hal ini mengurangi kekhawatiran soal kelebihan pasokan di konsumen minyak terbesar di dunia.
Harga minyak mentah acuan Inggris, Brent LCOc1 naik 46 sen atau 0,9 peresn menjadi 51,58 dolar AS per barel pada pukul 07:34 GMT. Sementara harga minyak acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) CLc1 naik 37 sen atau 0,8 persen menjadi 47,15 dolar AS per barel.
"Harga minyak mentah didorong oleh sentimen positif yang luas semalam. Namun jauh lebih rendah dari perkiraan..... data persediaan minyak mentah," kata Margaret Yang, seorang analis pasar di CMC Markets, seperti diberitakan dari Reuters, Kamis, 5 Maret 2020.
Menurut Yang, pasar juga mengantisipasi penurunan produksi yang layak untuk dilakukan oleh OPEC + karena virus corona jenis COVID-19 telah membawa dampak signifikan terhadap permintaan energi dunia. Diperlukan lebih banyak pembatasan produksi untuk menopang harga minyak mentah.
Stok minyak mentah AS naik moderat pekan lalu, namun kurang dari yang diperkirakan para analis. Sementara ekspor minyak AS melonjak menjadi lebih dari empat juta barel per hari untuk pertama kalinya sejak Desember, menunjukkan kenaikan permintaan di luar negeri.
Para menteri anggota OPEC mengadakan pertemuan resmi pada Kamis. Setelah itu diikuti pertemuan kelompok OPEC + yang lebih luas termasuk Rusia pada Jumat. Arab Saudi dan anggota OPEC lainnya berusaha untuk mendapatkan dukungan dari Rusia untuk bergabung dengan mereka dalam pengurangan produksi minyak mentah tambahan. Hal ini untuk menopang harga yang telah jatuh hingga seperlima tahun ini imbas dampak virus corona. []