Tegal - Bulog Sub Divisi Regional (Divre) 6 Pekalongan mengantisipasi lonjakan harga beras karena berkurangnya panen petani di musim kemarau. Saat ini harga beras di tingkat konsumen mulai merangkak naik.
Kepala Bulog Sub Divre 6 Pekalongan, Rasiwan mengatakan, berdasarkan pantauan harga di sejumlah pasar tradisional di Kota Tegal, harga beras jenis medium dan premium mengalami kenaikan.
"Kenaikan harga ini siklus akhir tahun. Penyebabnya panen padi di sejumlah daerah berkurang karena musim kemarau panjang," kata Rasiwan, Kamis 5 September 2019.
Harga beras jenis medium naik dari Rp 8.500 per kilogram pada pekan lalu menjadi Rp 8.750 per kilogram pada pekan ini. Sedangkan beras jenis premium mengalami kenaikan menjadi Rp 11.750 per kiloram dari sebelumnya Rp 11.500 per kilogram.
"Kenaikan ini masih dalam taraf wajar. Tapi kita tetap lakukan langkah untuk mengendalikan harga agar tidak terus mengalami kenaikan," ujar Rasiwan.
Salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan memasok beras dengan harga di bawah pasaran ke Toko Pangan Kita (TPK) milik Bulog yang ada di pasar tradisional. Di TPK, beras medium dijual dengan harga Rp 8.500 per kilogram. Adapun beras premium harganya Rp 10.500 per kilogram.
"Diharapkan dengan adanya pasokan ke TPK-TPK, kenaikan harga beras bisa dikendalikan," tandas Rasiwan.
Sementara itu, menurut salah satu pedagang di Pasar Kejambon, Kota Tegal, Sukabti, 55 tahun, harga beras kualitas rendah naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 10.500 per kilogram.
"Kalau beras kualitas yang sedang naik dari Rp 11.500 menjadi Rp 12.000," ungkapnya, Kamis 5 September 2019.
Sukabti mengatakan, kenaikan tersebut sudah berlangsung selama sepekan. Penyebabnya adalah pasokan dari petani yang berkurang. "Kemungkinan harga masih akan naik kalau stoknya terus sedikit," ucapnya. []
Baca juga:
- Sakila Kerti, Sekolah di Hiruk Pikuk Terminal Tegal
- Tegal Jadi Sentra Bibit Bawang Putih Nasional
- Di Tegal 291 Pengendara Ditindak