Jakarta - Sebanyak 999 orang telah tewas akibat kudeta militer yang terjadi di Myanmar. Hal ini Berdasarkan catatan kelompok masyarakat sipil setempat.
Dalam laporan Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP), Rabu dini hari, korban tewas bertambah satu orang asal Kotapraja Kyauksei, Mandalay.
Tambahan korban tersebut adalah warga bernama Than Sein yang tewas pada 16 Agustus karena pemukulan parah.
Sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Pasukan Myanmar menangkap Than Sein pada 15 Agustus setelah administrator yang ditunjuk junta menginformasikan kepulangan korban dari persembunyiannya.
Than Sein sebelumnya bersembunyi ketika pasukan junta datang mencari pendukung partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional Demokrasi (NLD).
“Tiga giginya tanggal karena pukulan dengan kawat dan tongkat bambu karena Than Sein tidak membuka kunci teleponnya,” ujar AAPP dalam keterangannya.
AAPP mencatat 5.712 orang masih ditahan hingga 17 Agustus, di mana 255 orang di antaranya dijatuhi hukuman.
Pasukan junta yang tidak mengenakan seragam mengendarai mobil pribadi dan menabrak pemimpin protes di Mandalay bernama Kyaw Thiha, pada 16 Agustus.
Kyaw Thiha dipukuli dan ditangkap sambil ditodongkan senjata saat mengendarai sepeda motornya.
Tiga giginya tanggal karena pukulan dengan kawat dan tongkat bambu karena Than Sein tidak membuka kunci teleponnya.
Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.
Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan. []
Baca Juga: Dubes Myanmar Untuk PBB Jadi Target Pembunuhan