50 Juta Dolar AS Dari Amerika Bantuan Kemanusiaan di Myanmar

Deplu AS mengatakan siap menyediakan lebih dari 50 juta dolar AS dalam bentuk bantuan kemanusiaan untuk warga Myanmar
Pimpinan de facto pemerintahan sipil Myanmar, Aung San Suu Kyi, hadir saat petugas medis menerima suntikan vaksin AstraZeneca di Naypyitaw pada 27 Januari 2021. Suu Kyi dikudeta militer 1 Februari 2021 (Foto: asia.nikkei.com/© Reuters)

Jakarta – Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) hari Selasa, 10 Agustus 2021, mengatakan siap menyediakan lebih dari 50 juta dolar AS dalam bentuk bantuan kemanusiaan untuk warga Myanmar yang sedang berjuang mengatasi krisis kemanusiaan akibat kudeta militer 1 Februari 2021 lalu.

Kudeta di negara yang dulunya dikenal sebagai Birma itu memicu demonstrasi anti-junta yang menelan korban jiwa, dan bentrokan diantara beberapa kelompok etnis bersenjata dan junta militer yang berkuasa. Hal ini memicu kelangkaan pangan dan layanan utama, dan memicu ribuan orang meninggalkan rumah mereka.

“Bantuan ini akan memungkinkan organisasi-organisasi internasional dan LSM yang menjadi mitra kami untuk memberikan bantuan pangan darurat, perlindungan untuk menyelamatkan jiwa, tempat penampungan, layanan kesehatan penting, fasilitas air, sanitasi dan layanan higenis lain pada rakyat Birma, termasuk mereka yang terpaksa melarikan diri dari aksi kekerasan dan persekusi,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Ned Price dalam sebuah pernyataan.

polisi dan demo thailand bentokPolisi dan demonstran Thailand bentrok dalam aksi memrotes cara pemerintah menangani Covid-19 di Bangkok, Thailand (Foto: Dok/voaindonesia.com/Reuters)

AS juga kirim 5 juta dolar AS untuk Thailand atasi Covid-19. Dalam pernyataan lain Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan AS juga akan memberikan lima juta dolar untuk membantu Thailand mengatasi perebakan Covid-19. 'Pengumuman hari ini tentang tambahan bantuan Covid-19 bagi Thailand akan mendukung para petugas layanan kesehatan yang memberikan vaksin dan akan memperkuat rantai pasokan vaksin guna membantu memastikan bahwa mereka telah menjangkau penduduk yang paling rentan,” katanya.

Sejumlah demonstran kembali turun ke jalan-jalan di Bangkok hari Selasa, 10 Agustus 2021, untuk mengecam cara pemerintah menangani pandemi virus corona. Polisi menyemprotkan meriam air ke arah demonstran yang marah dengan cara Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, menangani perebakan wabah paling serius ini dan dampaknya pada perekonomian (em/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Myanmar Perlu Bantuan Darurat Terkait Dengan Pandemi Covid-19
Bencana kemanusiaan yang memburuk pesat di Myanmar yang dipicu oleh kasus Covid-19 yang “meroket dan tingkat kekerasan yang kian luas”
Myanmar Dalam Cengkeraman Krisis Ganda Covid-19 dan Kudeta
Efek gabungan pandemi Covid-19 dan kudeta militer telah mendorong Myanmar ke sebuah titik kehancuran total
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan