Lolosnya mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini, berdasarkan perhitungan rekapitulasi suara Caleg DPR RI untuk dapil Jakarta III, Jakarta Barat, Jakarta Utara Kepulauan Seribu, Minggu 12 Mei 2019 di Ballroom Hotel Bidakara Jakarta.
Sepak terjang Lulung terbilang kontroversial. Sebelumnya, pria Betawi ini pernah menyatakan ingin membinasakan karier politik Ahok, karena mantan Bupati Belitong Timur itu menyebut, bila pilkada tidak lagi langsung, calon kepala daerah akan menjadi sapi perah anggota dewan.
Selain perseteruannya dengan Ahok, Lamborghini Lulung pernah menjadi pusat perhatian. Mobil mewah itu terparkir di lobi gedung DPRD, saat pelantikan 106 anggota dewan pada 25 Agustus 2014.
Haji Lulung sangat membanggakan usaha di Pasar Tanah Abang, karena menjadi sumber keuangan. Pernah ia berucap, air liurnya di pasar grosir tekstil terbesar di Asia Tenggara itu bisa menjadi uang.
Saya tidak korupsi. Saya masih punya Pasar Tanah Abang. Saya ludah di Tanah Abang jadi duit.
Saat ini, Haji Lulung tercantum sebagai salah satu caleg dari delapan yang berhasil lolos masuk Senayan, yaitu Darmadi Durianto (PDI Perjuangan ), Kamrussamad (Gerindra), Adang Darajatun (PKS), Charles Honoris (PDI Perjuangan), Ahmad Sharoni (Nasdem), Efendi Simbolon (PDI Perjuangan), Santoso (Demokrat), dan Lulung Lunggana (PAN).
Terjun ke dunia politik bukan yang pertama kali. Sebelumnya, pria kelahiran 24 Juli 1959 ini sudah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sejak tahun 2014. Anak ketujuh dari sebelas bersaudara ini, dikenal juga sebagai anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
PPP terpecah, Lulung kemudian mendapatkan penawaran mendirikan Partai Bintang Reformasi (PBR) dan terpilih sebagai Ketua DPC PBR Jakarta Barat.
Setelah Pemilu 2004, kembali lagi ke PPP dan terpilih menjadi Ketua DPC PPP Jakarta Pusat, berlanjut menjadi ketua DPW DKI Jakarta.
Lulung terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta berturut-turut, pada pemilu 2009 dan 2014. Saat itu, berusia 55 tahun, dan sudah menjabat menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019.
Abraham Lunggana, caleg PAN jadi Anggota DPR RI. (Foto: Instagram/hajilulung_24)
Perjuangan Haji Lulung
Pria yang mempunyai advokasi bernama Lunggana Advocat & Friends ini, sejak dulu sudah mandiri. Apalagi sejak sepeninggal ayahnya Ibrahim Tjilang, di bangku SMP pada tahun 1975. Sempat berhenti sekolah selama tiga tahun, dan dilanjutkan kembali ke STM di YPMII, Jakarta dan lulus tahun 1981.
Sejak saat itu, Politisi PAN ini sudah mulai mencari uang sendiri, membantu keuangan keluarga. Lulung tak segan melakukan upaya mendapatkan rezeki, dengan mengumpulkan sampah pasar berupa plastik, karung, kardus, dan per bekas.
Usahanya mengumpulkan barang bekas itu membuahkan hasil. Pada tahun 1976, diusia 20 tahun sudah menjadi bos barang bekas, ketika ada perluasan Pasar Kebon Dalem, Jakarta.
Setelah lima tahun berkecimpung, Lulung mendapatkan kepercayaan dari para pengusaha di Tanah Abang untuk mengelola Kompleks Ruko Tanah Abang Bukit.
Menjelang krisis moneter tahun 1997, Lulung membangun kios-kios kecil di pinggir tembok Blok F, dan dipercaya menjadi manajer di Pertokoan Metro Tanah Abang.
Kemandiriannya berjuang di Tanah Abang, mengantarkan Haji Lulung menjadi anggota dewan dan memimpin PPP di Jakarta. Hingga akhirnya dia diperkirakan lolos masuk Parlemen dalam Pileg 2019. []
Karier
- Anggota PPP, DKI Jakarta
- Ketua PBR DPC Jakarta Barat
- Ketua PPP DPC PPP Jakarta Pusat
- Ketua Pemuda Panca Marga DKI Jakarta
- Sekretaris Umum Badan Musyawarah Betawi
- Pendiri dan pemilik PT Putraja Perkasa
- Pendiri PT Tirta Jaya Perkasa
- Pendiri PT Satu Komando Nusantara
- Ketua DPW PPP DKI Jakarta
- Anggota DPRD DKI Jakarta, 2009-2014
- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, 2014-2019
Riwayat Organisasi
- Ketua Umum Pemuda Panca Marga
- Ketua DPW PPP Provinsi DKI Jakarta
- Wakil Ketua Umum Bamus Betawi
- Ketua Pemuda Panca Marga Provinsi DKI Jakarta
- Sekretaris Bamus Betawi
Baca juga:
- Profil Giring Nidji, Caleg PSI Gagal ke Senayan
- Profil Krisdayanti, Diprediksi Melenggang ke Senayan
- Profil Rachel Maryam, Diprediksi Masuk Senayan Lagi
