Jakarta – Menyusul proyeksi kekalahannya dari Presiden terpilih Joe Biden, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tetap diam. Dia hanya ‘bersuara’ atau ‘berkicau’ di Twitter, mengunggah klaim kecurangan pemilu, yang sebagian besar dibantah karena tanpa alat bukti.
Pada hari Kamis, 12 November 2020, Trump mencuit tentang "pemilihan yang dicurangi" dan menyerang Fox News, saluran televisi kabel yang umumnya mendukungnya selama ia menjabat presiden.
Trump tidak menyinggung pandemi virus corona, sementara kasus virus corona melonjak ke level tertinggi pada minggu ini. Di Amerika dan angka rawat inap serta kematian meningkat. Kasus harian tertinggi juga memecahkan rekor yaitu 161.541 pada tanggal 12 November 2020. Jumlah kumulatif kasus virus corona di AS dilaporkan situs independen, worldometer, 10.873.936 dengan 248.585 kematian. AS ada di peringkat 1 pandemi virus corona global.
Penasihat senior kampanye Trump, Corey Lewandowski, adalah pembantu politik dan pejabat pemerintahan Trump yang baru-baru ini dinyatakan positif tertular virus corona.
Selama berbulan-bulan selagi berfokus pada kampanye politik, Trump tidak menghadiri pertemuan Gugus Tugas Virus Corona Gedung Putih. Wakil Presiden Mike Pence memimpin pertemuan kelompok itu Senin lalu untuk pertama kalinya dalam hampir tiga minggu.
Gedung Putih menolak kritik dari Partai Demokrat bahwa Trump, yang sulit menerima kekalahan Pilpres 2020, telah menghentikan pemerintahannya secara prematur. (ka/pp)/voaindonesia.com. []