Guru Harus Deteksi Paham Radikal Masuk Sekolah

Para guru diminta mendeteksi masuknya paham radikal masuk ke sekolah. Hal itu guna membentuk karakter murid, agar jauh dari hal-hal buruk.
Waka Polda Sumatera Utara, Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto ketika menjadi pimbina upacara hari guru di Medan. (Foto: Tagar/Istimewa)

Medan - Para guru diminta mendeteksi masuknya paham radikal masuk ke sekolah. Hal itu guna membentuk karakter murid, agar jauh dari hal-hal buruk.

"Kepada para guru, apabila mendeteksi adanya paham radikal yang masuk ke sekolah, agar segera dilakukan penelitian dan pencegahan, namun apabila guru tidak mampu bisa langsung dilaporkan kepada Kepolisian untuk dilakukan tindak lanjut," ujar Wakil Kepala Polda Sumatera Utara, Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.

Mardiaz bertindak sebagai pembina upacara di Hari Guru Nasional ke-74 di lapangan Apel Yayasan Pendidikan Harapan (Yaspendar), Medan, Senin 25 November 2019.

Dia kemudian menyebut, meneruskan amanat Mendikbud RI, bahwa guru Indonesia memiliki tugas mulia sekaligus sulit. Untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Guru ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

Hal yang harus dilakukan oleh guru demi perubahan kecil di kelas yaitu, ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar

"Guru sangat mengetahui bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan. Guru juga ingin mengajak murid ke luar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan. Kemudian guru juga tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal," kata Mardiaz.

Selain itu, guru juga tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi. Guru ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

"Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, kita akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia. Kemudian Kemendikbud RI juga menekankan hal yang harus dilakukan oleh guru demi perubahan kecil di kelas yaitu, ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar," ucap Mardiaz.

Mardiaz menyampaikan harapan agar guru memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas. Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas. Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.

"Para murid lebih cenderung memikirkan individualnya saja, namun di samping itu generasi milenial harus memiliki rasa percaya diri dan senang mengekspresikan diri, serta tidak ketinggalan teknologi. Oleh karena itu, kami mengimbau agar generasi milenial dapat memanfaatkan perkembangan zaman secara positif," kata dia.

Wakil Kepala Polda Sumatera Utara juga berharap sekolah dapat menyisihkan sedikit anggaran untuk melakukan pengecekan tes narkoba terhadap anak muridnya.[]


Berita terkait
PKB Minta Jokowi Perhatikan Guru Ngaji dan Madrasah
Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Fathan Subchi meminta Jokowi-Maruf memperhatikan nasib guru mengaji dan madrasah.
Hadapi WTO Tantangan Guru di Surabaya Semakin Berat
Risma mengatakan era industri 4.0 saat ini tantangan berat bagi guru untuk menyiapkan siswa agar bisa bersaingan WTO atau pasar bebas.
Nadiem Makarim Memaknai Peringatan Hari Guru
Mendikbud) Nadiem Makarim menyebutkan poin penting pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN), yakni guru yang merdeka dan penggerak.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.