Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Museum Pendidikan Surabaya bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2019 di Jalan Genteng Kali Surabaya, Senin 25 November 2019.
Risma mengatakan era industri 4.0 saat ini tantangan berat bagi guru untuk menyiapkan siswa agar bisa bersaingan World Trade Organization (WTO) atau pasar bebas pada tahun 2020. Dengan dimulainya pasar bebas, warga Surabaya akan bersaingan dengan daerah lain dan bahkan dari negara lain.
"Tantangan guru dan kami dari pemerintah itu sangat berat, karena tahun 2020 kita semua tahu bahwa WTO sudah berjalan. Artinya anak-anak kita sudah tidak bersaing. Misalnya anak-anak Surabaya dengan anak Jakarta dan Semarang, tapi juga bersaing dengan anak-anak di seluruh dunia," ujarnya.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mengatakan hal itulah yang harus menjadi fokus guru, agar anak-anak Surabaya tidak menjadi penonton di daerahnya sendiri.
Tantangan guru dan kami dari pemerintah itu sangat berat, karena tahun 2020 kita semua tahu bahwa WTO sudah berjalan.
"Karena itu kita harus persiapkan dengan betul supaya anak-anak tidak jadi penonton," sebutnya.
Terkait kesejahteraan guru, Risma mengaku kesejahteraan guru di Surabaya lebih baik dibandingkan dengan kota lainnya.
"Saya rasa di Surabaya lebih baik dari pada kota lain," ucap Risma.
Sementara untuk peresmian Museum Pendidikan Surabaya, Risma mengaku nantinya akan dijadikan untuk alat pendidikan bagi anak-anak.
"Supaya mereka tahu bahwa dulu pendidikan seperti ini dan enggak mudah orang bisa sekolah. Jadi di Museum ini kita akan pajang koleksi pendidikan masa lampau," tuturnya. []
Baca juga:
- PJ Wali Kota Makassar, Guru Berperan Dalam Perubahan
- Khofifah Singgung Risma Sering ke Luar Negeri
- Hari Pahlawan Tri Rismaharini Ingatkan Bahaya Hoaks