Guru di Gowa, Mantan Anak Band yang Terus Berkarya

Guru Bahasa Inggris di Gowa ini punya jiwa seni dalam darahnya. Ia terus berkarya. Mantan anak band itu mengkombinasikan musik dan pelajaran.
Sandhi saat tampil di panggung dalam sebuah kesempatan bersama band indie bentukannya. Siapa sangka anak band ini adalah seorang guru bahasa Inggris di Gowa, Sulawesi Selatan. (Foto: Dok Pribadi)

Gowa - Tidak hanya seorang guru, sosoknya merupakan representasi dari seniman. Pernah menjadi anak band indie, di sela tugasnya sebagai pengajar ia tetap menyanyi dan menulis lagu. Pandemi corona tak membuatnya berhenti berkarya.  

Sandhi Hikmawan Hs, pria kelahiran 27 Januari 1992, seorang guru Bahasa Inggris di salah satu sekolah di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Sir Sandhi, begitu ia kerap disapa oleh siswa-siswinya. 

Tak hanya semata mengajarkan mata pelajaran yang diampunya dengan cara konvensional. Dengan jiwa seni yang mengalir dalam darahnya, ia selalu menyelipkan seni musik dalam proses belajar mengajarnya.

Dan di tengah masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, bagi Sandhi bukanlah sesuatu yang benar-benar mematikan langkah. Ragam batasan aktivitas yang digariskan pemerintah tak membuatnya kehilangan ide untuk berkreasi. 

Masa pandemi justru dijadikannya untuk semakin produktif. Beberapa hasrat karya yang selama ini mungkin terjeda akibat banyaknya rutinitas malah bisa dituntaskan.

Saya pribadi tidak membatasi bakat minat murid-murid kalau mereka mau, ya mereka bagus untuk mengembangkan.

guru gowa2Sandhi saat bersama rekan seprofesi guru di sekolah tempat ia mengabdikan diri di Gowa. (Foto: Dok Pribadi)

Ayah dua anak ini memang sudah lama berkecimpung di dunia seni musik dan tarik suara. Bahkan jauh hari sebelum menjadi seorang tenaga pendidik. Ia tertarik dengan dunia musik band sejak zaman sekolah menengah atas. Kemudian terjun ke dunia tersebut sekira tahun 2009.

Bersama beberapa rekannya, Abhe, Bro dan Haerul kala itu mereka membentuk sebuah band indie dengan aliran fleksibel, mulai dari pop, alternatif dan progresif. Sempat banting setir ke aliran heavy metal tahun 2010 lalu kembali ke jalur progresif beberapa tahun berikutnya.

Lika liku dunia band mewarnai masa lajang pria yang kini berdomisili di Kecamatan Somba Opu, Gowa, tersebut. Kecintaannya pada seni musik dan tarik suara membawa ia dan rekan-rekannya mewarnai beberapa panggung di daerahnya. 

Pemilik suara berat ini kerap dipuji setiap kali usai tampil. Pujian tersebut berlanjut hingga saat ini, terlontar dari mulut siswa-siswinya.

"Beberapa kadang mencoba mendekati, karena memang mereka mengaku tertarik dunia musik. Saya pribadi tidak membatasi bakat minat murid-murid kalau mereka mau, ya mereka bagus untuk mengembangkan," kata Sandhi pada malam ia berbagi cerita dengan Tagar, Selasa, 26 Mei 2020.

"Saya selalu tekankan siswa untuk tingkatkan terus bakatnya, entah itu dalam bidang musik atau apa saja. Selalu saya ceritakan tentang saya, bahwa mengembangkan bakat sedini mungkin,tidak bakal buat rugi, bahkan bisa membantu di masa depan," jelas pria yang menggemari Peterpan, J-Rocks, Garasi, Solois Feby dan Pamungkas ini.

Berkarya di Tengah Pandemi

Setelah banyak kisah yang berganti, kini Sandhi memutuskan bersolo karir. Pria yang piawai memainkan alat musik berupa gitar ini menulis beberapa lagu. Juga menyusun ulang beberapa lagu yang dulunya pernah dinyanyikan bersama bandnya dengan genre pop, slow dan akustik. Ia juga berencana mengajak beberapa musisi untuk berduet.

Dalam waktu dekat ini, satu buah single berjudul Hanya Dirimu siap untuk dirilis. Lagu tersebut bukanlah lagu yang baru. Lagu bertema cinta ini pernah dibawakan Sandhi dan personel bandnya dalam balutan musik slow rock.

"Waktu nge-band ini lagu sempat jadi lagu slow rock sebelum akhirnya saya rekam ulang sama adek," ujar Sandhi

Yap, versi terbaru lagu tersebut bergenre pop mellow. Ia cover bersama adik perempuannya sendiri yang bernama Layla. Sandhi jugalah yang memproduseri lagu tersebut. 

Cinta bukan hanya sekadar untuk sepasang kekasih saja.

guru gowa3Sandhi, guru sekaligus penyanyi solo asal kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Pandemi Covid-19 tak membuatnya berhenti berkarya. (Foto: Dok Pribadi)

Untuk aransemen musik, ia dibantu oleh saudara kandungnya yang lain, bernama Muhammad Abdhi Gazali Hs. Abdhi juga selaku kibordis yang mengisi instrumen kibor di lagu itu.

"Harap ku selalu, mengalir dalam darahmu." Adalah sepenggal lirik dalam single perdana Sandhi featuring Layla pada lagu Hanya Dirimu. Bahkan sebelum resmi dirilis, yakni pada tanggal 27 Mei 2020, lagu yang memiliki lirik yang sangat dalam ini sudah acapkali menuai pujian.

"Banyak yang suka karena slow dan kena dengan pengalaman pribadi seseorang. Ada yang komplain katanya menggantung. Ada yang komen suara vokal Layla kayak Agnes, ada yang sampai nangis, jadi lagu pengantar tidur dan lain-lain," bebernya tersenyum. 

Kata Sandhi, lagu itu tercipta dari banyak inspirasi di sekitarnya. Di antaranya cerita teman atau rekan sejawatnya, dari film yang ditonton dan beberapa pengalaman pribadinya.

Baginya, mengapa ia memilih merilis kembali lagu ini karena momen pandemi adalah masa kritis yang butuh kekuatan cinta. Cinta yang berisi harapan agar bisa senantiasa saling menguatkan. Karena hanya dengan mengingat adanya cinta, seseorang tahu dirinya benar-benar kuat walau badai apapun menerpa.

"Cinta bukan hanya sekadar untuk sepasang kekasih saja. Cinta seorang anak kepada ayah dan ibunya. Cinta seorang guru kepada murid-muridnya, cinta terhadap hobi. Semuanya makin bisa dirasakan karena pandemi ini. Dekat dengan keluarga, makin diberikan waktu berkarya dan lain lain, hari-hari yang penuh akan cinta," tutur Sandhi

Berkarya Selagi Bisa

Berkarya selagi bisa. Kalimat tersebut mengiringi Sandhi melewati hari-harinya. Sebagai seorang suami, seorang ayah, seorang guru, seorang pencinta dan seorang pelaku seni.

Selagi bisa, maka tak ada keraguan yang dapat menahannya. Pria berusia 28 tahun ini menunjukkan sikap optimis terhadap apa yang disukai dan bisa dilakukannya.

"Ya, saya seorang guru dan saya juga bisa bermain musik di waktu yang sama. Saya melakukan keduanya tanpa beban. Materi pelajaran kadang justru lebih mudah tersalurkan ke anak-anak lewat musik dan seni, terlebih saat materi ekstrakurikuler," paparnya.

Bermusik tidak menjadi penghalang apapun dalam hidup saya, terlebih keluarga juga mendukung saya.

guru gowa4Sandhi dan istri yang turut mendukungnya untuk tetap mengabdi sebagai seorang guru tanpa meninggalkan passion bermusik. (Foto: Dok Pribadi)

Baginya bermusik adalah sebuah cara ia menjalani hidup. Bukan sekadar hobi yang kadang disentuh kadang tidak. Bermusik adalah cara ia menyampaikan pesan-pesan lewat syair, lewat nada, lewat lagu-lagu.

"Bermusik tidak menjadi penghalang apapun dalam hidup saya, terlebih keluarga juga mendukung saya," kata Sandhi.

Sampai detik ini, ia mengaku sibuk mengulik beberapa karya yang mungkin akan segera dirilis juga lewat media-media pemberitaan ataupun radio-radio lokal.

"Project ke depan semua bakal ada featuring, dengan siapa nanti ditunggu ya," ujarnya. 

guru gowa5Cover single Sandhi featuring Layla, vocalis dan pencipta lagu Hanya Dirimu. (Foto: Dok Pribadi)

Berikut Tagar lampirkan lirik lagu Hanya Dirimu, Sandhi feat Layla:

Tak mampu diriku 

melepas bayangmu

tak sanggup pikirku

hapuskan namamu

inginku selalu

hadir di dalam mimpimu

harapku selalu

mengalir dalam darahmu


reff:


kutakkan mampu

tanpa senyummu

jika di surga nanti

yang kupinta pun hanya dirimu

hanya dirimu

hanya dirimu

hanya dirimu

hanya dirimu []

Baca cerita lainnya:

Berita terkait
Cara Perguruan Tinggi Siantar Merespons New Normal
Merespons new normal, perguruan tinggi swasta di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, mulai melakukan penyesuaian sarana di kampus.
Cerita Guru di Desa Terpencil di Tengah PSBB
Para guru yang mengajar di desa terpencil, pembelajaran online saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) merupakan suatu yang sulit diterapkan.
Cara Mendapatkan Internet Gratis untuk Guru
Kemdikbud dan Google bekerja sama dengan operator seluler memberikan internet gratis kepada ribuan guru di Indonesia.