Banda Aceh - Sejumlah guru di Kota Banda Aceh, Aceh mulai dilatih strategi cara mengajar secara online. Ini dilakukan setelah pemerintah meliburkan sekolah selama 14 hari untuk mencegah terkena virus corona.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Saminan menyebutkan, pelatihan dilakukan agar para guru terbiasa menggunakan pola tersebut. Penggunaan sistem online saat mengajar bukan hanya saat hebohnya virus corona saja, tetapi berlaku untuk jangka panjang ke depan.
“Ini untuk terbiasa menggunakan pola tersebut, dan kita manfaatkan momen ini, jadi momen ini bukan momen musibah namanya, tetapi ini adalah momen peluang,” kata Saminan kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu, 18 Maret 2020.
Karena tidak semua orang tua mampu website. Ada pola nanti guru akan menelpon orang tuanya, atau nanti orang tua menelpon guru berdasarkan kelas masing-masing.
Ia menjelaskan, dalam dunia pendidikan, konsep online bukan hanya saat musibah, tetapi peluang untuk memberdayakan guru dalam rangka memahami dan mengajarkan anak-anak didiknya dengan sistem online.
Kata Saminan, setelah para guru itu dibekali tentang cara mengajar online, mereka akan dikerahkan turun ke lapangan dan ditugaskan untuk membekali guru lainnya di Kota Banda Aceh.
“Setelah mereka siap, mereka akan mengunjungi sekolah-sekolah yang hari ini belum mampu menerapkan dengan baik dengan sistem online, inilah dunia pendidikan yang kita coba, beberapa sekolah memang sudah bagus,” ujarnya.
Ia menjelaskan, ada dua strategi yang diajarkan dari sistem online itu. Pertama, sistem online menggunakan website, di mana semua sekolah wajib mempunyai fasilitas tersebut.
“Semua sekolah nanti sudah memiliki web, kemudian orang tua tinggal buka web tersebut, kelas berapa atau gurunya siapa, itu caranya,” kata Saminan.
Selain melalui website, pihak juga juga menggunakan strategi WhatsApp, di mana para guru akan menghubungi orang tua murid untuk memberi tahu bahwa materi pelajaran sudah dikirim melalui aplikasi tersebut.
“Karena tidak semua orang tua mampu website. Ada pola nanti guru akan menelpon orang tuanya, atau nanti orang tua menelpon guru berdasarkan kelas masing-masing, di situ sudah ada materi,” ujarnya.
Saminan menyebutkan, materi yang sudah diakses dari sistem online itu nantinya dikerjakan oleh siswa-siswi seusai arahan dari guru mereka. Setela selesai, orang tua akan mengirim kembali kepada guru tersebut.
“Jadi dengan materi tersebut, akan dipelajari sesluai perintah. Nanti orang tua akan mengembalikan setelah dikerjakan,” tutur Saminan. []