Guerrero, Tim Favorit Tak Berlaku di Copa America

Kapten Peru Paolo Guerrero tegaskan tidak ada tim favorit di Amerika Selatan sehingga mereka pun bisa menyingkirkan Uruguay.
Kapten Peru Paolo Guerrero menyatakan tidak ada tim favorit di Amerika Selatan. Peru sendiri sukses menyingkirkan tim unggulan Uruguay 5-4 lewat adu penalti di perempat final Copa America 2019 di Arena Fonte Nova, Minggu 30 Juni 2019 dini hari WIB. (Foto: dailymail.co.uk)

Jakarta - Keberhasilan Peru melangkah ke semifinal dengan menyingkirkan tim unggulan Uruguay menjadi kejutan di Copa America 2019. Namun kapten Peru Paolo Guerrero tegaskan tidak ada tim favorit di Amerika Selatan. 

Guerrero memberi penegasan sekaligus peringatan bagi Chile yang akan menjadi lawan Peru di semifinal. Chile yang berstatus juara bertahan memang lebih diunggulkan saat bertemu tim yang baru dua kali menjadi juara Copa America ini, Kamis 4 Juli 2019 pagi WIB. 

Peru mengalahkan Uruguay 5-4 lewat drama adu penalti. Pertandingan diselesaikan lewat adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 0-0 dalam waktu normal di Arena Fonte Nova, Minggu 30 Juni 2019 dini hari WIB. 

Sebelumnya, kami dianggap tak bisa berbuat apa-apa. Kami tak menanggapi karena mereka hanya bermaksud buruk dan ingin membuat tim ini tidak solid. Kini, kami menunjukkan bila kami mampu melakukannya

Uruguay yang mendapat kesempatan menendang pertama mengawalinya dengan buruk. Striker Luis Suarez yang menjadi eksekutor pertama gagal menuntaskan tugasnya. 

Berbeda dengan Peru yang menjadikan Guerrero sebagai eksekutor pertama. Mantan penyerang Bayern Munich ini sukses menaklukkan kiper Uruguay yang bermain di Galatasaray, Fernando Muslera. 

Eksekusi penalti pertama ini ternyata menjadi penentu pertandingan. Pasalnya empat penendang dari masing-masing tim bisa menyelesaikan tugas eksekusi itu. Suarez pun menyesali kegagalannya karena 'mengantarkan' Peru ke semifinal. 

"Saya sungguh bangga. Saya tidak bisa mengucapkan kata-kata lagi," kata Guerrero yang kini bermain di klub Brasil, Internacional. 

"Sebelum pertandingan, semua mengatakan bila Uruguay merupakan tim favorit. Namun menjadi favorit itu tak ada artinya di sepak bola, khususnya di Amerika Selatan," ujar dia lagi. 

Uruguay memang sangat diunggulkan di laga tersebut. Apalagi mereka menunjukkan dominasinya sepanjang pertandingan. Suarez dkk sempat tiga kali membobol gawang Peru, termasuk dari Edinson Cavani. Namun tiga gol itu tak ada satu pun yang disahkan wasit karena setelah ditinjau lewat VAR, mereka dalam posisi offside

Performa gemilang Uruguay ternyata tak berarti saat memasuki adu penalti. Peru yang tak diunggulkan ternyata mampu membalikkan keadaan. 

"Sebelumnya, kami dianggap tak bisa berbuat apa-apa. Kami tak menanggapi karena mereka hanya bermaksud buruk dan ingin membuat tim ini tidak solid. Kini, kami menunjukkan bila kami mampu melakukannya. Kami menghentikan tim yang termasuk 10 besar di dunia," ujar dia menambahkan. 

Peru sesungguhnya diragukan bisa lolos dari penyisihan grup. Setelah mengawali Copa America dengan meraih empat poin, Peru justru dibantai Brasil 0-5 di laga terakhir yang membuat mereka berada di peringkat tiga dan menunggu hasil pertandingan dari grup lain.

Beruntung Peru lolos ke perempat final. Namun mereka bertemu lawan tangguh, Uruguay. Hanya, La Blanquirroja bisa mengungguli rivalnya saat adu penalti. 

"Kami bisa mengalahkan mereka lewat adu penalti. Kami menunjukkan bahwa kami akan melakukan apa saja untuk meraih kemenangan," kata Guerrero. []

Berita terkait Copa America 2019:

Berita terkait
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia