Kemungkinan “Badai” Omicron Akan Terjadi di Amerika

Pakar kesehatan AS desak warga bersiap hadapi kekacauan parah karena meningkatnya gelombang kasus Covid-19 akibat perebakan luas varian Omicron
Seorang pria menjalani tes usap Covid-19 di salah satu lokasi tes di pusat Kota Miami, AS, pada 28 Desember 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP/Rebecca Blackwell)

Jakarta – Sejumlah pakar kesehatan Amerika Serikat (AS) pada Kamis, 30 Desember 2021, mendesak warga untuk bersiap menghadapi kekacauan parah karena meningkatnya gelombang kasus Covid-19 akibat perebakan luas varian Omicron, yang mengancam rumah sakit, sekolah dan sektor lain yang menimbulkan dampak dalam kehidupan sehari-hari.

Peringatan itu disampaikan di tengah rekor kasus virus corona di Amerika. Sementara para pejabat pemerintah federal mengeluarkan lebih banyak peringatan perjalanan dan dilaporkan bersiap mengizinkan suntikan penguat atau booster bagi anak-anak berusia 12-15 tahun pada minggu depan.

Untuk hari kedua berturut-turut, Amerika memiliki rekor jumlah kasus baru berdasarkan rata-rata dalam tujuh hari, di mana menurut penghitungan Kantor Berita Reuters terdapat lebih dari 290.000 kasus baru dilaporkan setiap hari. Bahkan sedikitnya 18 negara bagian dan Puerto Rico mencatat rekor kasus baru harian. Demikian pula rekor rawat inap karena Covid-19 di negara bagian Maryland, Ohio dan Washington DC di mana secara keseluruhan naik sebesar 27 persen.

Lonjakan kasus Covid-19 ini terjadi di tengah meningkatnya perjalanan saat musim libur Natal dan Tahun Baru, serta ketika sekolah-sekolah bergulat dengan kembalinya siswa ke ruang kelas setelah libur musim dingin.

antre tes covid di miamiWarga tampak antre untuk menunggu giliran tes Covid-19 di Washington, 21 Desember 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP/Jacquelyn Martin)

“Kita akan melihat jumlah kasus di negara ini meningkat secara dramatis. Kita akan kesulitan mempertahankan agar kehidupan sehari-hari dapat tetap berjalan,” ujar Dr Michael Osterholm, pakar penyakit menular Universitas Minnesota pada stasiun televisi MSNBC. Ia menambahkan bahwa “bulan depan akan menjadi badai yang viral. Semua masyarakat akan tertekan karena hal ini.”

Pakar penyakit menular terkemuka lain di Amerika, Dr Anthony Fauci, pada Rabu, 29 Desember 2021, mengatakan kasus Covid-19 kemungkinan akan meningkat sepanjang Januari 2022 nanti.

Fauci dan beberapa pejabat kesehatan Amerika lainnya mengatakan data awal menunjukkan Omicron tidak terlalu parah, tetapi mereka terus mendorong vaksinasi, penggunaan masker, dan menjaga jarak fisik.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC - Centers for Disease Control and Prevention) AS juga telah mengeluarkan pedoman baru yang mempersingkat periode isolasi dan karantina, yang telah dikritik beberapa pakar kesehatan.

Surat Kabar New York Times pada Kamis, 30 Desember 2021, melaporkan regulator kesehatan Amerika berencana menyetujui pemeberian dosis vaksin ketiga untuk anak berusia 12-15 tahun pada minggu depan. sebelumnya, suntikan penguat untuk anak berusia 16 tahun ke atas telah mendapatkan persetujuan.

Dengan kekurangan alat uji medis dan sejumlah kasus terobosan, para pakar memperingatkan lonjakan kasus baru akan menjungkirbalikkan layanan rumah sakit, tanggap darurat, sekolah dan pengecer dalam beberapa minggu ke depan.

“Kita harus sangat berhati-hati dan tidak meremehkan Omicron,” ujar Dr Peter Hotez, pakar penyakit menular di Baylor College of Medicine pada CNN.

Data menunjukkan sejak awal 2020 sudah 825.663 orang meninggal dunia karena Covid-19 di Amerika (em/jm)/Reuters/voaindonesia.com. []

Sejauh Ini Kasus Omicron di Amerika Umumnya Ringan

Regulator Obat Uni Eropa Mencermati Perkembangan Omicron

Amerika Harus Bersiap Hadapi Lebih Banyak Kasus Omicron

Meluasnya Varian Omicron, Perekonomian Global Bisa Melambat

Berita terkait
Sejauh Ini Kasus Omicron di Amerika Umumnya Ringan
Umumnya kasus infeksi Omicron terjadi pada orang yang divaksinasi dan hampir semuanya hanya menderita sakit ringan
0
Putra Mahkota Arab Saudi Melawat ke Turki
Persiapan untuk menghadapi kunjungan Presiden Joe Biden, Putra Mahkota Arab Saudi lakukan lawatan regional kali ini ke Turki