Jakarta – Peru akan memberlakukan sejumlah restriksi baru menjelang musim liburan Natal dan Tahun Baru, untuk mengurangi penyebaran virus corona varian omicron. Antrean orang-orang yang ingin mendapatkan suntikan booster Covid-19 dan suntikan dosis kedua terlihat di berbagai lokasi di Ibu Kota Lima pada hari Selasa, 21 Desember 2021.
Laporan situs independen, worldometers, menunjukkan sampai tanggal 21 Desember 2021 jumlah kasus Covid-19 di Peru mencapai 2.266.205 dengan 202.295 kematian.
Peningkatan jumlah orang yang mengambil langkah-langkah pencegahan itu terjadi sehari setelah Menteri Kesehatan Hernando Cevallos berbicara mengenai penyebaran varian Omicron.
Letak geografis Peru di Amerika Selatan (Foto: britannica.com)
“Selain empat yang terdeteksi, ditemukan juga delapan kasus orang yang positif terjangkit omicron. Mereka sebelumnya ada di tengah pertemuan, pesta pernikahan dan tampaknya warga negara asing. Jadi kita harus memahami bahwa kecepatan reproduksi virus ini dua kali lipat atau lebih dalam dua hari; virus ini lebih besar daya tularnya daripada varian-varian lain yang kita ketahui,” kata Cevallos.
Ia mengatakan pihak berwenang akan memberlakukan larangan keluar rumah yang dimulai dari pukul 23.00 hingga pukul 04.00 waktu setempat untuk Natal dan malam Tahun Baru, serta mengurangi kapasitas bisnis dari 80 menjadi 60 persen.
Seorang wanita menyesuaikan masker ibunya di rumah mereka di pinggiran selatan Lima, Peru, 28 Mei 2020 (Foto: news.cgtn.com/AFP)Langkah-langkah lainnya mencakup penutupan perbatasan dan persyaratan kartu vaksin untuk perjalanan.
Warga yang kembali ke negara itu harus telah divaksinasi lengkap dan dites negatif sebelum kedatangan mereka (uh/ab)/Associated Press/voaindonesia.com. []
Peru Jadi Negara Dengan Kematian Covid-19 Terburuk di Dunia
Peru Selidiki Skandal Vaksinasi Virus Corona
Menteri Luar Negeri Peru Mundur Tersandung Skandal Vaksin
Kasus Virus Corona di Afrika Selatan dan Peru Tembus 1 Juta
