Gudang Garam Perkuat Modal Anak Usaha Rp 1 Triliun

Gudang Garam dalam keterbukaan informasi BEI melaporkan penambahan modal disetor kepada anak usaha, PT Surya Dhoho Investama senilai Rp 1 triliun.
Gedung Gudang Garam. (Foto: gudanggaramtbk.com)

Gudang Garam menambah modal disetor kepada anak usaha, PT Surya Dhoho Investama senilai Rp 1 triliun

Jakarta - Manajemen PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 4 Juni 2020 menyebutkan bahwa penguatan modal kepada PT Surya Dhoho Investama (SDHI) ini dilakukan pada tanggal 2 Juni 2020.

Corporate Secretary Gudang Garam, Heru Budiman dalam keterbukaan informasi BEI menyebutkan, perseroan bersama PT Suryaduta Investama selaku pemegang saham pada PT Surya Dhoho Investama (SDHI) telah memutuskan untuk melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor pada SDHI yang semula Rp 3 triliun menjadi Rp 4 triliun.

Baca Juga: Penjualan Gudang Garam Turun, Bagaimana Saham GGRM 

Sekitar 99,9 persen saham SDHI dimiliki GGRM. Sedangkan sisanya, 0,1 persen dimiliki PT Suryaduta Investama. Dengan penambahan modal SDHI tersebut, maka struktur modal dasar sebesar Rp 5 triliun dengan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 4 triliun atau sebanyak 4 juta saham dengan nilai nominal Rp 1 juta per saham.

Dengan penambahan modal itu, struktur kepemilikan saham GGRM di SDHI menjadi 3,99 juta saham atau setara dengan Rp3,99 triliun dan PT Suryaduta Investama sebanyak 1 saham atau Rp1 juta.

Penambahan modal ditempatkan dan disetor SDHI dimaksudkan untuk mendukung rencana pelaksanaan proyek-proyek dalam bidang usaha SDHI.

Penjualan Gudang Garam Turun

Sebelumnya manajemen Gudang Garam memberikan pernyataan bahwa penjualan perusahaan turun lebih dalam sejak April 2020. Hal ini karena kenaikan cukai dan daya beli rendah akibat pandemi Covid-19. Hal ini tentu berdampak pada saham GGRM.

Berdasarkan informasi resmi dari manajemen PT Gudang Garam Tbk atau GGRM kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa perusahaan mengalami gangguan akibat pandemi Covid-19. Di mana terjadi penghentian atau pembatasan operasional dari GGRM akibat dari pandemi virus corona ini. Dan diperkirakan penghentian operasional akan berlangsung antara satu hingga tiga bulan.

Biasanya setiap tahun GGRM menetapkan kebijakan cuti bersama untuk karyawannya yang berlangsung selama dua minggu yaitu pada waktu Idul Fitri dan Natal atau tahun baru.

Saham Gudang GaramSaham Gudang Garam pada perdagangan Kamis, 4 Juni 2020 turun 100 atau 0,21 persen dari sebelumnya 48.175 menadi 48.075. (Foto: Google.com).

Dalam rangka upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19 dan menjalankan jaga jarak sosial atau social distancing, cuti bersama menjelang Idul Fitri tahun 2020 efektif dimulai tanggal 1 Mei sampai dengan 27 Mei 2020 yang kemudian diperpanjang sampai dengan tanggal 3 Juni 2020 dan mulai bekerja kembali tanggal 4 Juni 2020.

Pelaksanaan cuti bersama tersebut telah diikuti dengan perencanaan pemenuhan persediaan barang jadi/barang siap jual sehingga tidak mengganggu proses produksi. Gudang Garam memastikan ketersediaan barang siap jual di pasar akan tetap terpenuhi selama pelaksanaan cuti bersama.

Di PT Surya Madistrindo, anak perusahaan yang merupakan distributor tunggal produk perseroan, kunjungan ke pelanggan dikurangkan sebagai upaya pelaksanaan social distancing.

Simak Pula: Semenarik Apa Saham GGRM atau Gudang Garam Saat Ini

Pada penutupan perdagangan di BEI, Kamis, 4 Juni 2020, saham Gudang Garam terkoreksi 100  atau turun 0,21 persen dibandingkan hari sebelumnya dari 48.175 menjadi 48.075. Nilai kapitalisasi pasar perseroan  mencapai Rp 92,50 triliun. []

Berita terkait
Penjualan Gudang Garam Turun, Bagaimana Saham GGRM
Manajemen Gudang Garam memberikan pernyataan penjualan perusahaan turun lebih dalam sejak April 2020. Hal ini tentu berdampak pada saham GGRM.
Semenarik Apa Saham GGRM atau Gudang Garam Saat Ini
Dalam waktu setahun terakhir harga saham GGRM atau PT Gudang Garam Tbk sudah turun hingga -46,3%, apakah sudah menarik untuk dikoleksi?
Bos Gudang Garam Punya 133 Triliun Rupiah, Bisa Beli Apa ya?
Harta Susilo naik US$ 8,8 miliar dari tahun lalu, seiring melajunya harga saham Gudang Garam.