Bos Gudang Garam Punya 133 Triliun Rupiah, Bisa Beli Apa ya?

Harta Susilo naik US$ 8,8 miliar dari tahun lalu, seiring melajunya harga saham Gudang Garam.
Salah satu konglomerat terkaya di Indonesia, bos dari PT Gudang Garam Indonesia yang memproduksi rokok kretek merek Gudang Garam. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 14/12/2018) - Susilo Wonowidjojo, nama yang tidak asing lagi di kalangan pengusaha. Salah satu konglomerat terkaya di Indonesia, bos dari PT Gudang Garam Indonesia yang memproduksi rokok kretek merek Gudang Garam.

Pemilik Grup perusahaan rokok Gudang Garam Susilo Wonowidjojo mencatatkan total harta kekayaan saat ini mencapai US$ 9,2 miliar atau sekitar Rp 133 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per dolar AS). Susilo kini menjadi orang terkaya kedua di Indonesia versi majalah Forbes, naik satu peringkat dari tahun lalu.

Harta Susilo naik US$ 8,8 miliar dari tahun lalu, seiring melajunya harga saham Gudang Garam.

Susilo merupakan anak ketiga dari Surya Wonowidjojo pendiri Gudang Garam. Hingga kuartal ketiga tahun 2018, Gudang Garam mencatatkan keuntungan mencapai Rp 5,76 triliun, naik 6,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan laba seiring dengan kenaikan pendapatan, mencapai 13,58 persen dari Rp 61,52 triliun menjadi Rp 69,88 triliun

Selain perusahaan rokok, Grup Gudang Garam juga memiliki bisnis di sektor sawit. Saat ini, Gudang Garam mengembangkan lagi sayapnya dengan berencana membangun bandara di Kediri. Bandara dengan kebutuhan investasi mencapai hampir Rp 10 triliun ini rencananya akan dihibahkan ke pemerintah.

Inovasi Susilo Wonowodjojo Buahkan Hasil

Susilo Wonowidjojo merupakan pengusaha keturunan Tionghoa bernama mandarin Cai Daoping. Susilo lahir tanggal 18 November 1956 di Kediri, ayahnya bernama Surya Wonowidjojo pengusaha rokok di Kediri asal Fujian, China. Ibunya bernama Feni Olivia.

Susilo anak ketiga dari tujuh bersaudara. Ayahnya terlebih dahulu merintis pabrik rokok di Kediri pada usia 35 tahun, tepatnya di tahun 1958. Pabriknya rokok bernama Inghwie, kemudian dirubah menjadi Tjap Gudang Garam.

Tjap Gudang Garam awalnya hanya memproduksi rokok lintingan yang terbuat dari daun jagung. Sedikit demi sedikit, Pabrik milik sang ayah mulai merekrut karyawan dan mulai membeli perkebunan tembakau. 

Perkembangan yang pesat, membuatnya menjadi pabrik rokok kretek terbesar pada tahun 1966 di Indonesia.

Sang ayah kemudian meninggal di tahun 1985. Pabrik rokok Gudang Garam sudah sangat besar dan menguasai pasar rokok di Indonesia. Pucuk pimpinan kemudian diambil alih oleh anak tertua Rahman Halim, kakak Susilo.

Susilo memulai karirnya sebagai Direktur selama 14 tahun dari tahun 1976 hingga 1990. Sejak jauh hari memang sudah dipersiapkan sebagai pewaris dari PT Gudang Garam.

Saat menjabat sebagai direktur, pria asal Kediri ini banyak membuat terobosan baru. Misalnya, mengembangkan mesin-mesin yang khusus memproduksi rokok kretek.

Susilo menjabat Vice President Director di tahun 2002, ia kemudian berinovasi dengan memproduksi rokok jenis baru yaitu rokok kretek mild. 

Sepeninggal kakaknya Rahman Halim pada tahun 2008, Susilo kemudian mengambil alih kepemimpinan di PT Gudang Garam Indonesia.
 
Dibawah kepemimpinannya, PT Gudang Garam semakin terkenal sebagai salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Ada berbagai jenis produk rokok yang beredar. Pangsa pasar bukan hanya nasional tetapi sudah merambah ke internasional. []

Biodata Susilo Wonowidjojo

Nama : Susilo Wonowidjojo (Cai Daoping)
Lahir : Kediri, 18 November 1956
Istri : Melinda Setyo
Orang Tua : Surya Wonowidjojo (ayah), Feni Olivia (Ibu)
Saudara :
Rahman Halim
Sigit Sumargo Wonowidjojo
Wurniati Wonowidjojo
Juni Setiati Wonowidjojo
Sujati Wonowidjojo
Suarto Wonowidjojo
Profesi : Pengusaha Rokok (Pemilik PT Gudang Garam Indonesia)
Kekayaan : S$ 9,2 miliar atau sekitar Rp 133 triliun (2018)

Berita terkait