Gubernur Sulsel Minta Sinergi Jaga Kebakaran Hutan

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk bersama menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Wilayah Sulawesi Selatan.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah bersama Kapolda Sulsel dan Pangdam XIV/Hasanuddin saat mengecek pasukan. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk bersama menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Wilayah Sulawesi Selatan. Dia meminta, agar aparat penegak hukum untuk menindak pelaku pengerusakan hutan dan lahan.

"Jadi kita sadarkan kepada masyarakat kita sampaikan sanksi nya. Termasuk pengusaha perkebunan untuk di ingat, ini yang harus kita jaga bersama jangan mewariskan air mata kepada anak cucu kita, tapi kita mewariskan mata air," tegasnya Nurdin Abdullah, usai gelar apel pasukan di Area Parkiran Trans Studio Mall (TSM) Makassar, Sulsel, Kamis 15 Agustus 2019.

Menurutnya, salah satu pemicu Karhutla adalah dengan berpindah-pindahnya pembukaan lahan serta membuang puntung rokok. Hal ini biasa dilakukan oleh para petani yang masuk ke dalam hutan. Olehnya itu, aparat penegak hukum baik dari Polri dan TNI agar bersama-sama, disamping kita menyuluh memperingati juga sekaligus menjaga hutan di Sulsel.

"Yah ini yang harus kita cegah. Untuk tidak sembarang buang puntung rokok, Sebaiknya masuk ke hutan jangan merokok, karena bahan di hutan dengan kondisi kemarau ini cukup rentan," bebernya.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini mengatakan bahwa Sulsel merupakan salah satu harapan Indonesia sebagai lumbung pangan nasional. Tentunya sangat membutuhkan ketersediaan air, maka dari itu perlu ada antisipasi dan sinergi dari pemerintah dan elemen masyarakat dari atas sampai bawah.

"Saya kira ini suatu tugas yang mulia karena kita harus menjaga tata air kita, kalau daerah konservasi ini dirambat terus menerus akhirnya apa, debit air kita pasti menurun, yang pasti juga ketika hujan kita kelebihan air banjir dimana-mana. Kemarau kita kekurangan air," tukasnya lagi.

Dari data yang ada tercatat saat ini bahwa luas hutan terdegradasi di Indonesia hingga saat ini sudah mencapai kurang lebih 50 juta hektar.

Sementara upaya rehabilitasi hutan dan lahan tidak seimbang dengan laju degradasi hutan yang berkisar kurang lebih 1,6 sampai 2,8 hektar per tahun.

Karenanya itu, perlu diwaspadai bahwa untuk tahun 2018 saja hingga saat ini, data menunjukkan kejadian kebakaran hutan di provinsi Sulawesi Selatan mencapai 98 hektar. Bisa saja meluas dan terus meningkat apalagi sampai saat ini hujan belum turun hampir di setiap kabupaten kota dan cenderung kemarau hingga akhir tahun.

Sementara Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen Surawahadi secara tegas akan siap membantu penanggulangan bencana nasional ini.

"Yah kita tetap prosedur tetap terkait aksi, termasuk materi latihan penanggulangan kebakaran hutan. Ada antisipasi apabila ada kebakaran kecil, sedang, besar, atau yang luar biasa ini yang akan kami lakukan sesuai instruksi dari Pak Gubernur," ujarnya.

Kendati demikian pihaknya mengharapkan agar pemerintah provinsi bisa mendukung untuk pengadaan alat-alat yang dibutuhkan untuk penanganan Karhutla ini.

"Kita juga mohonkan untuk dianggarkan alat-alat pemadam kebakaran yang manuver nya tinggi, jadi harapannya seperti itu.
Ini harapan besar kami, termasuk buku saku untuk penanganan kebakaran hutan," imbuhnya.

Sama halnya dengan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Hamidin menegaskan akan mengawasi dan membantu penanganan kasus Karhutla dengan menggerakkan alat seperti water Canon.

"Kita siapkan tim-tim apabila ada yang sengaja membakar hutan kita tindak. Untuk sementara kita monitor, kita juga kerja sama dengan BNPB kita monitor Hot Spot (Wilayah Panas) semua wilayah kita konsentrasi kan,"tegasnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Masjid Rujab Gubernur Sulsel Disatroni Maling
Masjid Aqsa di rumah jabatan (Rujab) Gubernur Sulsel, jalan Sungai Tangka, Kota Makassar, Sulsel, tidak aman. Seorang jemaah kehilangan HP saat solat di Masjid tersebut.
Sultan: Wacana PNS Kerja dari Rumah Perlu Dikaji Ulang
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai, wacana pegawai negeri sipil (PNS) bekerja dari rumah perlu dikaji ulang.
Respons PLN, Sulawesi Selatan Mati Listrik 9 Jam
Warga Bantaeng dibuat gerah oleh mati listrik sejak sekitar pukul 07.00 pagi hingga 16.00 WITA pada Selasa, 13 Agustus 2019.