Gubernur Edy Ajak Warga Sidempuan Lawan Virus Corona

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyambangi Kota Padangsidempuan guna meninjau kesiapan RSUD.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi didampingi Wali Kota Padangsidempuan, Irsan Efendi Nasution, meninjau kesiapan RSUD setempat dalam penanganan Covid-19. (Foto: Tagar/Andi Nasution).

Padangsidempuan - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi pada Selasa, 7 April 2020, menyambangi Kota Padangsidempuan guna meninjau kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat sebagai salah satu dari 132 rumah sakit rujukan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang ditetapkan pemerintah di seluruh Indonesia.

Dari Medan, Edy naik helikopter Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan mendarat di stadion HM Nurdin Padangsidempuan, yang disambut Wali Kota Irsan Efendi Nasution dan langsung menuju RSUD.

Tiba di RSUD yang sedang mengisolasi seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 itu, Edy meminta semua yang hadir saling jaga jarak (physical distancing). “Biasakan jaga jarak, bukan saya curiga sama kalian, tapi siapapun bisa terpapar virus corona,” katanya.

Edy mengajak semua untuk melawan virus ini dengan cara memutus mata rantai penularannya, yaitu dengan cara tetap berada di rumah, jika terpaksa harus ke luar rumah haruslah pakai masker, hindari keramaian, jaga jarak dan jangan bersentuhan.

Selesai menuntaskan kebutuhan di luar rumah, kata Edy, segera pulang. Langsung cuci tangan pakai sabun, ganti pakaian dan kemudian berjumpa keluarga. Jika merasakan ada gejala corona, segera isolasi diri dan jaga kontak dengan keluarga. Jangan tulari mereka.

Setiap orang yang terpapar corona, jelas Edy, masa inkubasi virusnya sekitar dua sampai tiga minggu baru bisa dirasakan ataupun dideteksi. Jika dalam waktu inkubasi itu semua orang tertular, maka tidak ada lagi orang yang bekerja dan akhirnya kelaparan melanda.

"Saat ini ada satu orang yang diisolasi di RSUD Padangsidempuan, lihat banyak orang sibuk saat ini. Bayangkan jika nanti pasien bertambah. Kita harus sadar dan jangan jadikan ini tontonan. Kenapa saya datang ke Padangsidempuan, karena ini rumah sakit rujukan," ujarnya.

RSUD Padangsidempuan punya sembilan kamar isolasi dan tiga sudah digunakan. Kepada pihak RSUD, Edy mengingatkan agar tidak merujuk pasien ke Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik Medan. Karena yang disiapkan adalah RS G L Tobing Tanjung Morawa untuk gejala ringan dan ke RS Marta Friska Medan untuk pasien gejala sedang dan berat.

“Dari 228 ribu jiwa warga Padangsidempuan, satu PDP meninggal dan satu sedang diisolasi. Kenapa? Supaya tidak menularkan virus ke orang lain. Saya datang karena sayang pada rakyat, jadi tolong kalau saya datang lagi jangan berlebihan begini. Jangan gara-gara saya kalian tertular virus,” katanya.

Insyaallah tidak ada gangguan dan kita diberi keberkahan serta kesehatan. Virus corona segera berlalu

Dalam kesempatan itu, seorang dokter yang menangani pasien Covid-19 mengatakan, RSUD Padangsidempuan butuh masker bedah atau masker yang dipakai saat melakukan operasi. Karena dalam protapnya, petugas kesehatan harus pakai masker bedah dan bukan masker kain.

“Harga masker saat ini melambung tinggi, Rp 400 ribu per 50 pieces dan tentu perawat tidak mampu beli. Sedangkan masker N95 di ruang isolasi sudah terpakai semua,” katanya sembari menunjukkan contoh masker bedah kepada Edy.

Untuk pakaian Alat Pelindung Diri (APD) tenaga kesehatan di RSUD Padangsidempuan, menurutnya, persedian sudah cukup. Karena terus-menerus diproduksi oleh UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Ketenagkerjaan Daerah.

Menjawab itu, Edy berjanji mengirimkan 2.000 masker bedah, 100 rapid test, dan 75 baju APD untuk ruang isolasi. Sementara masker N-95, Pemprov Sumatera Utara sudah pesan 100 ribu dan sedang dalam perjalanan. Rapid test juga sedang dipesan 56.000 unit.

“Petugas kesehatan, polisi, beserta semua yang terlibat dalam upaya pencegahan dan penangulangan Covid-19 ini harus di-rapid test setiap minggu. Kalian ini pahlawan dan jangan menyerah,” tuturnya.

Irsan Efendi Nasution mengaku butuh tambahan APD di ruang isolasi. Sedangkan APD yang diproduksi BLK direkomendasi hanya untuk tenaga kesehatan di luar ruang isolasi dan di Puskesmas atau zona kuning. Rapid test yang dimiliki, 100 bantuan Pemprov Sumatera Utara, 40 Kemenkes, 150 beli sendiri, dan sebagian sudah digunakan.

Di ruang isolasi, ventilator sangat terbatas dan sangat butuh penambahan unit. Apalagi sesuai keputusan gubernur, RSUD ini mengampu wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, dan Padangsidempuan.

Dia juga berharap Pemprov Sumatera Utara ikut membantu masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Covid-19, apalagi masa-masa sekarang memasuki bulan suci Ramadan. "Agar masyarakat ekonomi menengah ke bawah bisa terbantu," katanya.

Menjawab itu, Edy mengakui semua daerah sama-sama mengalami masa sulit. Karena itu, agar Wali Kota Padangsidempuan segera menuntaskan refocusing atau realokasi anggaran yang sekarang sedang berproses.

“Saya memikirkan untuk sektor kesehatan. Pak Wali semaksimal mungkin memikirkan dampak lain dari virus corona ini. Saya pantau dan jika memungkinkan saya turun tangan langsung. Kalian rakyat saya dan saya bertanggung jawab kepada kalian semua,” katanya.

Kepada petugas kesehatan dan semua elemen yang terlibat dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19, Edy minta agar terus berjuang untuk rakyat. “Allah Maha Tahu, tapi corona tidak mau tahu. Siapapun dan dari latar belakang apapun kalian, ayo bersatu hadapi corona dengan cara memutus mata rantai penularannya," tuturnya.

Di akhir kunjungan itu, Edy memimpin doa dan meminta semuanya untuk sama-sama mengaminkan. "Dalam waktu dekat, agama Islam menjalankan puasa Ramadan. Insyaallah tidak ada gangguan dan kita diberi keberkahan serta kesehatan. Virus corona segera berlalu," ucapnya. []

Berita terkait
Lawan Hoaks Corona, Sidempuan Buka Layanan Informasi
Mengantisipasi penyebaran hoaks, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Padangsidempuan membuka layanan informasi.
Edy Rahmayadi: Menolak Pasien Corona Bisa Dipidana
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meninjau langsung kesiapan RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar.
Riwayat PDP Corona asal Sidempuan Sebelum Meninggal
PDP virus corona asal Kota Padangsidempuan yang meninggal memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta.