Sidrap - Aparat gabungan TNI-Polri dipukul mundur dan dihadang ratusan warga bersenjata tajam saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Desa Mario, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap, Sulsel, Minggu 29 Desember 2019.
Penggerebekan arena sabung terbesar di Sulsel ini sekitar pukul 16.00 WITA. Aparat gabungan dari TNI-Polri dan BNN Provinsi Sulsel tersebut dihadang dan diserang oleh ratusan warga dengan menggunakan senjata tajam dan batu.
Kapolres Sidrap, AKBP Budi Wahyono saat dikonfirmasi mengatakan bahwa petugas tidak dipukul mundur, melainkan petugas ini hanya mendapatkan perlawanan oleh ratusan warga yang berada dalam lokasi perjudian sehingga mundur memanggil bantuan pasukan untuk membubarkan judi sabung ayam itu.
"Bukan dipukul mundur, tapi ada perlawanan dari masyarakat saat ingin dilakukan pembubaran," kata Budi kepada Tagar, Senin 30 Desember 2019.
Masyarakat ini tiba-tiba mengamuk dengan mengayunkan parang panjang dan melempari batu ke arah petugas.
Penggerebekan judi sabung ayam terbesar di Sulsel ini bermula personil Kodim 1420/Sidrap mendapatkan informasi jika telah berlangsung perjudian sabung ayam besar-besaran di Desa Mario, Kecamatan Kulo, Sidrap. Sehingga pihak Kodim berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk melakukan pembubaran.
Sekitar pukul 14.55 WITA, tim gabungan mulai bergerak ke lokasi kejadian yang merupakan suatu lahan kosong di perbukitan. Kemudian, Tim yang ingin mencoba merengsek masuk ke area perjudian, tiba-tiba sekelompok orang dengan menggunakan senjata tajam (parang panjang) menghampiri tim untuk menyampaikan bahwa kegiatan sabung ayam tetap harus berjalan.
"Masyarakat ini tiba-tiba mengamuk dengan mengayunkan parang panjang dan melempari batu ke arah petugas," tambahnya.
Melihat warga sudah terbilang bringas, petugas pun sempat terpaksa menembakkan tembakan peringatan keudara. Tapi tembakan peringatan itu tidak diindahkan oleh warga yang telah menghadang petugas gabungan. Karena jumlah warga jauh lebih banyak, sehingga petugas memilih mundur dengan maksud meminta personel tambahan dari Kodim dan kepolisian.
"Petugas mundur dan minta bantuan pasukan. Tapi setelah kembali dilakukan penggerebekan warga di lokasi tersebut sudah tidak ada dan mereka ini diduga telah meninggalkan lokasi," jelasnya.
Arena judi sabung ayam ini diduga dikoordinir oleh warga berinisial AT dan MR. Peserta judi sabung ini diduga ada yang berasal dari luar kabupaten, bahkan hingga Kendari, Mamuju, dan Kalimantan. Selain menjadi lokasi sabung ayam, lokasi yang berdekatan dengan sirkuit balap motor ini juga diduga menjadi tempat transaksi narkoba.
Kapolres Sidrap mengaku bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait kasus ini dan dua orang warga yang diduga mengkoordinir judi sabung ini akan segera dilakukan pemanggilan untuk dimintai keterangannya.
"Nanti kita lakukan upaya gakkum. Dua orang yang diduga koordinir kegiatan ini sementara belum dipanggil, tapi kita akan panggil," tutup Mantan Kasat Intel Polrestabes Makassar itu.
Video Petugas Dihujani Batu Oleh Warga
Berdasarkan video amatir berdurasi 27 detik yang beredar, nampak petugas gabungan dari TNI-Polri saat ingin bubarkan warga diduga tengah judi sabung ayam tersebut tiba-tiba diserang dengan lemparan batu serta beberapa warga bawa senjata tajam.
Ratusan pelaku bersenjata tajam menghalau aparat sekitar 100 meter dari lokasi. Mereka juga melempari aparat dengan batu hingga beberapa kaca mobil pecah.
Meski aparat TNI Polri sempat memberikan tembakan peringatan, tetapi warga tetap melakukan perlawanan. Sehingga, aparat gabungan TNI Polri pun terpaksa mundur.
Dalam video amatir itu, juga nampak arena itu cukup luas. Terdapat empat buah tenda kerucut dan satu tenda terowongan panjang dan menggunakan pagar. Mirip yang digunakan di pesta pernikahan. Juga beberapa mobil mewah diduga milik para pelaku berjejeran di area itu. []