Gowa - Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sul-Sel) trauma bencana banjir bandang. Dimana pada musim hujan akhir tahun 2018 lalu, banjir bandang yang menimpa dataran rendah Kabupaten Gowa menelan puluhan nyawa, senjumlah kompleks perumahan warga yang berada dihilir arus sungai Jenneberang terendam, dan beberapa infrastruktur rusak parah, khususnya jembatan putus.
Memasuki musim awal tahun 2020, Pemkab Gowa langsung gencar melakukan langkah antisipasi. Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan ikut turun tangan. Adnan mengimbau kepada seluruh warga Gowa untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi pada saluran air.
"Saya berharap masyarakat tidak membuang sampah sembarangan lagi, utamanya di saluran karena ini yang berpotensi menyebabkan banjir," kata Adnan, Senin 2 Desember 2019
Dia menegaskan semua masyarakat harus terlibat untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Apalagi perilaku masyarakat yang masih banyak membuang sampah di sembarangan tempat. Dimana tidak sedikit ditemukan genangan air akibat sumbatan sampah yang menumpuk.
Saya berharap masyarakat tidak membuang sampah sembarangan lagi.
"Harus ada kerjasama yang tinggi untuk menghindari bencana alam, terutama masyarakat harus ambil andil yang tinggi untuk ini. Karena jika terjadi banjir semua masyarakat akan merasakan susahnya," katanya.
Adnan juga mengimbau agar program sabtu bersih kembali diaktivasi. Mulai dari pemerintah kabupaten hingga pemerintah desa maupun kelurahan. Menurut dia, program sabtu bersih adalah rutinitas yang harus dijaga bukan hanya untuk menciptakan lingkungan yang bersih, tapi juga menghindari segala ancama bencana alam.
"Termasuk pula dipelihara dan dijaga dengan baik. Intinya kita harus meningkatkan kesadaran kita dalam menjaga lingkungan kita sendiri, karena semuanya untuk kita juga," terangnya.
Tidak hanya imbauan, Pemkan Gowa melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perencanaan Ruang (PUPR) juga telah rutin melakukan pengerukan saluran air. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi traumatik warga Gowa terhadap bencana banjir bandang.
Kepala Dinas PUPR Gowa, Mundoap mengaku telah membuat tim khusus untuk melakukan pengerukan sedimen drainase di beberapa titik yang dianggap berpotensi terjadi genangan air saat musim hujan. Termasuk pada pengerjaan pedestrian di Kota Sungguminasa itu sebelumnya dilakukan pengerukan terlebih dahulu.
"Di semua saluran drainase pedestrian yang baru kita sudah dilakukan elevasi dengan pembuangannya yang telah diatur," katanya beberapa hari lalu. []
Baca juga:
- Cerita di Balik Masjid Megah di Tengah Hutan Gowa
- Masjid Megah di Hutan Gowa Milik Juragan Kopi
- Masjid Megah Tengah Hutan Gowa untuk Pekerja Kebun