Gowa - Partai Golongan Karya (Golkar) pesimis mengusung kadernya di Pilkada Gowa tahun 2020 mendatang. Hal ini tercermin dari sikap politik partai berlambang pohon beringin itu.
Selain membuka pintu seluas-luasnya kepada figur eksternal, Golkar juga cenderung mempertimbangkan jumlah perolehan kursi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mengalami degradasi.
Golkar hanya mendudukan tiga kadernya di DPRD Gowa, dimana pada periode sebelumnya mengontrol sembilan kursi. Tidak hanya itu saja, bahkan Golkar kurang peminat membuka komunikasi.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya Kabupaten Gowa Hoist Bachtiar mengakui memang saat ini baru satu kandidat yang membangun komunikasi dengan Partai Golkar, dia adalah Darmawangsyah Muin.
"Kemarin teman-teman Golkar kritisi kenapa cuma satu yang disebut, saya katakan kan memang baru itu, lagian melalui partainya juga, Gerindra," ujar Ketua DPD Partai Golkar Gowa, Hoist Bachtiar. Kamis 5 September 2019.
Legislator Sulawesi Selatan (Sulsel) ini menambahkan meski baru satu kandidat yang membangun komunikasi, lantas tidak menutup peluang bagi calon lain.
"Kita buka peluang untuk semua calon untuk kita pilih yang mana terbaik bagi Golkar. Kandidat mana yang komitmen mau besarkan Partai Golkar di Gowa, karena ini makin kerdil Golkar di Gowa," ujar Hoist.
Hoist menambahkan, selain Gerindra, PDI Perjuangan juga telah menjalin komunikasi dengan Golkar untuk bulat berkoalisi menatap Pilkada Gowa.
"PDIP sudah ajak kita untuk dukung Gerindra, tapi saya bilang tidak usah dulu. Mari kita bicara soal fraksi gabungan di parlemen dulu, dan sedikit lagi terwujud," pungkasnya.
Untuk diketahui, Golkar Gowa pada Pileg 2014 mendapat sembilan kursi di DPRD Gowa namun Pileg 2019 ini turun drastis menjadi hanya 3 kursi. []
Baca juga:
- Kebakaran di Gowa, Satu Keluarga Dilarikan ke Puskesmas
- Operasi Patuh di Gowa, Satlantas Tilang 80 Pelanggar
- Urai Kemacetan Lalu Lintas, 750 PKL di Gowa Direlokasi