Golkar Buka Peluang Non Kader di Pilkada Medan

Partai Golkar masih belum menentukan siapa yang bakal diusung untuk Pilkada Kota Medan tahun 2020 mendatang.
Ketua Partai Golkar Medan Syaf Lubis. (Foto: Istimewa)

Medan - Partai Golkar masih belum menentukan siapa yang bakal diusung untuk Pilkada Kota Medan tahun 2020 mendatang. Apakah mendukung kader partai atau nonkader. Bahkan, satu nama pun belum ada disetor kepada pusat.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Medan Syaf Lubis menegaskan hal itu di sela kegiatan Dirgahayu Bhayangkara ke-73 di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Rabu 10 Juli 2019.

"Kita menunggu bagaimana aturan dari partai dalam mengikuti Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Medan 2020 mendatang. Karena masing-masing partai ada aturannya," ujar Syaf.

Syaf menerangkan, pastinya Partai Golkar akan melakukan rapat internal terlebih dahulu, barulah nanti melakukan penjaringan untuk menentukan calon yang tepat.

Sampai saat ini kita belum menentukan itu. Jadi sampai hari ini, belum ada satu nama pun yang kita kirim ke DPP partai

"Ini rapat internal saja kita (partai) belum. Bagaimana menentukan calon, pastinya sosok calon dari partai bisa dari kader bisa nonkader," sambung Syaf.

Sebagaimana diketahui, Partai Golkar Kota Medan memiliki empat kursi di DPRD Kota Medan untuk periode 2019 - 2024. Pastinya akan membuat partai ini harus berkoalisi dengan partai lain untuk menentukan calon wali kota maupun wakil wali kota.

"Kita bukan partai pemenang di Pemilu 2019 kemarin, hanya empat kursi harus berkoalisi dengan partai lain. Sampai saat ini kita belum menentukan itu. Jadi sampai hari ini, belum ada satu nama pun yang kita kirim ke DPP partai," ungkapnya.

Nama Syaf sendiri disebut bakal maju sebagai calon Wali Kota Medan tahun 2020 mendatang. Mendengar itu, Syaf langsung mengelak. "Kalau saya tidak mungkinlah, saya belum siap untuk itu," ujarnya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
AS Mulai Terapkan Larangan Impor Barang dari Xinjiang
AS terapkan larangan impor barang produksi dari wilayah Xinjiang, China, kini mulai diberlakukan dengan alasan ada genosida di sana