Jakarta - Gara-gara gol cepat PS Tira Persikabo yang dicetak Ciro Henrique membuat mental pemain PSS Sleman langsung ambruk. Mereka pun gagal bangkit dan harus menelan kekalahan 1-3 dari PS Tira di pertandingan Shopee Liga 1 2019 di Stadion Pakansari, Bogor, Senin 19 Agustus 2019.
Kekalahan itu kembali memperpanjang hasil buruk PSS. Setelah meraih hasil positif saat melakoni laga tandang yang membuat pelatih Seto Nurdiyantoro batal mundur, kini PSS gagal memenuhi target.
Di laga sebelumnya, PSS tak mampu meraih poin penuh setelah ditahan 1-1 oleh Persela Lamongan di kandang sendiri. Kegagalan itu berlanjut saat melakoni laga tandang melawan PS Tira yang sedang on fire.
Pertandingan berjalan menarik. Namun gol cepat membuat mental pemain langsung anjlok. Kami sesungguhnya mencoba bangkit untuk memperkecil ketinggalan. Hanya kami kembali kebobolan
Hasil buruk tersebut tampaknya tidak akan membuat Seto kembali menyatakan keinginan untuk mundur. Sebelumnya, Seto berniat meletakkan jabatan meski posisi PSS tidak terlalu buruk. Namun rencana itu batal.
Menariknya, tak lama setelah Seto batal mundur, kini giliran CEO PT PSS Viola Kurniawati yang ingin mundur dari jabatannya. Viola pun sudah menyampaikan surat pengunduran diri secara tertulis ada 16 Agustus 2019 dan berlaku efektif per 31 Agustus 2019.
Gol dari Titik Penalti
Terlepas dari kabar mundur pelatih dan CEO PSS, kekalahan yang dialami tim menjadikan mereka kembali gagal meraih poin maksimal. Menanggapi kekalahan PSS, Seto menuturkan bila gol cepat dari tuan rumah membuat turunnya mental pemain. Gol itu dicetak Ciro dari titik penalti saat laga baru berjalan tiga menit.
PSS kian terpuruk setelah PS Tira memperbesar keunggulan di menit ke-11. Kali ini bek Khurshed Beknazarov yang membobol gawang Laskar Elang Jawa.
Striker Kushedya Hari Yudo sesungguhnya sempat memperkecil ketinggalan PSS. Dirinya mencetak gol menit ke-23. Skor pun menjadi 2-1 untuk PS Tira di akhir babak pertama.
Namun PS Tira sudah tak terbendung. Penyerang Osas Marvellous Ikpefua memantapkan keunggulan The Army setelah menaklukkan kiper Ega Rizky menit 59.
"Pertandingan berjalan menarik. Namun gol cepat membuat mental pemain langsung anjlok. Kami sesungguhnya mencoba bangkit untuk memperkecil ketinggalan. Hanya kami kembali kebobolan," ujar Seto.
Menurutnya tim juga kerap kemasukan lewat bola-bola mati. Ini yang menjadi perhatian pelatih untuk memperbaikinya.
"Gol PS Tira berasal dari bola mati. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami karena tim masih sering kebobolan dari bola-mati," katanya.
Hasil itu menjadikan PSS turun ke posisi enam dengan poin 21. Sebaliknya, PS Tira yang mengantongi poin 32 kembali ke puncak klasemen dengan menggeser Bali United. []