Goenawan Mohamad Sebut Prabowo Munahong, Sok Membela Rakyat

Goenawan Mohamad sebut Prabowo Subianto munahong, sok membela rakyat. Ini catatan GM selengkapnya.
Ilustrasi. (Foto: Facebook/Goenawan Mohamad)

Jakarta, (Tagar 26/2/2019) - Goenawan Muhammad seorang budayawan, tokoh reformasi, pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), pendiri Majalah Tempo. Ia secara beruntun membuat catatan di laman Facebook resminya, tentang calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan konsesi lahan yang dikuasainya.

Pada catatan Selasa (26/2) berjudul huruf kapital 'MUNAHONG', Goenawan Mohamad akrab disapa GM menulis:

"Dalam mendengarkan kampanye dan janji-janji pilpres, bukan penguasaan lahan yang luas banget itu yang jadi pokok soal. Tapi adakah kata-kata yang sok membela rakyat itu munahong atau bukan — munafik dan bohong atau jujur.

Luhut dan lain-lain dikatakan memiliki konsesi lahan yang luas — saya kira benar — tapi saya belum dengar mereka suka berpidato tentang ketimpangan sosial seolah-olah mereka tak terlibat.

Yang pasti, mereka bukan orang-orang yang harus kita pilih jadi pemimpin Republik — yang dituntut untuk jujur, pemimpin yang bukan munahong."

Lahan PrabowoIlustrasi. (Foto: Facebook/Goenawan Mohamad)

Pada hari yang sama, Goenawan Mohamad membuat catatan berjudul 'LAHAN':

"Memang tidak nyaman, bahkan memalukan, bila Prabowo, seorang calon presiden, yang terus menerus mengecam perbedaan sosial ekonomi di Indonesia, tiba-tiba terungkap sebagai orang yang menguasai beratus ribu hektar tanah sementara sebagian besar rakyat nyaris tak punya lahan.

Tak nyaman dan merasa malu, para pendukung Prabowo pun menuduh Jokowi — yang mengungkapkan hal itu dalam debat publik baru-baru ini — telah menyerang Prabowo pribadi.

Mereka keliru. Republik Indonesia menentukan bahwa bumi beserta segala isinya adalah milik Negara (“public property”). Maka penguasaan lahan bukan hanya urusan privat; itu bagian dari “public policy”. Bagaimana hak guna atas lahan seluas itu bisa dikuasai oleh satu orang — itu adalah persoalan yang harus dibahas warga negara umumnya.

Masalah ini juga menyangkut erat masalah kepercayaan: bagaimana Prabowo kini akan bisa dipercayai jika ia berbicara mengecam ketimpangan sosial-ekonomi?

Apalagi jika mengingat bahwa ia didukung keluarga Cendana, yang selama berkuasa bertahun-tahun, memonopoli pelbagai bidang bisnis, hingga kini harta dan tanahnya bertumpuk-tumpuk?

Tapi siapa tahu. Siapa tahu Prabowo — dan Tommy dan Tutut Suharto — akhirnya memutuskan mengembalikan hak guna itu kepada Negara, sebagaimana dianjurkan Jokowi. Tentu tidak mudah: bukan saja mereka akan kehilangan kekayaan, tapi juga mereka akan tampak kalah berhadapan dengan Jokowi.

Dan jika kemudian Jokowi membagi-bagikan lahan itu kepada rakyat yang tak berpunya — sesuai program untuk keadilan sosial yang sudah dimulainya — maka yang akan diakui berjasa bukan Prabowo, apalagi Tommy dan Tutut.

Jika ini sebuah permainan catur, Prabowo — dalam hal tanah ini — tak bisa bergerak. Sekak-mat."

Lahan PrabowoIlustrasi. (Foto: Facebook/Goenawan Mohamad)

Sehari sebelumnya, Senin (25/2) Goenawan Mohamad membuat catatan juga tentang Prabowo dan lahannya:

"Akan merupakan peristiwa bersejarah bila Prabowo mengembalikan konsesi tanah yg ada padanya kepada Negara dan Jokowi membagikan tanah yang lebih luas ketimbang kerajaan Luxembourg itu untuk rakyat yang tak berpunya."

Lahan PrabowoMeme Lahan Prabowo. (Foto: Facebook/Goenawan Mohamad)

Dan pada hari ini terbaru, Selasa (26/2) Goenawan Mohamad membuat catatan:

"Seperti Prabowo, mereka punya lahan besar. Tapi mereka tak mencalonkan diri jadi kepala negara — sambil berpidato membela rakyat miskin."

Lahan Prabowo(Foto: Facebook/Goenawan Mohammad)

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang gemar meneriakkan retorika teori kelas, belakangan terungkap ia sendiri menguasai 340 ribu hektare tanah di Aceh dan Kalimantan. Prabowo mengecam 1 persen elit yang menguasai negeri ini, ternyata ia bagian dari 1 persen tersebut. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi