Jakarta - Wakil Ketua Umum PAN Totok Daryanto menepis isu miring yang berkembang seiring keluarga Joko Widodo (Jokowi) maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Menurut dia, isu Jokowi akan membangun dinasti politik jangan diperpanjang.
Itu kan hak setiap warga negara, apalagi anak presiden, anak saya aja boleh, anak tukang bakso boleh.
Totok mengatakan siapapun bebas mencalonkan diri lewat kendaraan politik masing-masing, begitu juga putra dan menantu Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Muhammad Bobby Afif Nasution.
"Gak usah jauh-jauh ngomong dinasti politik segala. Itu kan hak setiap warga negara, apalagi anak presiden, anak saya aja boleh, anak tukang bakso boleh," kata Totok di kantor DPP PAN, Jalan Daksa I, Kebayotan Baru, Jakarta Selatan, Kamis 5 Desember 2019.
Senada dengan Totok, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga memandang semua warga negara Indonesia (WNI) yang memenuhi mekanisme partai berhak maju dalam pemilihan kepala daerah.
Namun, kata Totok, dengan catatan tak ada Undang-Undang yang dilanggar maka siapapun berhak untuk mengekspresikan hak politiknya dan mengaktualisasikan hak-hak politik baik itu memilih atau dipilih dalam kontestasi Pilkada.
"Jika ketika mas Bobby dan Gibran akan mencalonkan diri pada pilkada tidak ada Undang Undang yang dilanggar dan itu merupakan hak politik sebagai warga negara," ujar Viva di lokasi sama.
Diketahui menantu Jokowi, Muhammad Bobby Afif Nasution maju dalam pencalonanan Wali Kota Medan 2020-2025. Sedangkan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming lebih dahulu mendaftarkan diri dalam Pemilihan Walik Kota Solo. Keduanya maju Pilkada 2020 lewat PDI Perjuangan.
Majunya dua anggota keluarga Jokowi itu sempat ditanggapi Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang menyinggung munculnya budaya orde baru yaitu nepotisme. Dia menilai tren nepotisme merupakan kemunduran bagi demokrasi karena tidak belajar dari tujuan reformasi.
"Cari yang merit system, dan itu sangat baik," kata Mardani di gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 4 Desember 2019. (Rahmat Fathan)