Gerindra Minta Demokrat Keluar Koalisi, Ini Kata BPN

BPN Prabowo-Sandi menanggapi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang meminta agar Partai Demokrat keluar koalisi.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) bersama tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) memberikan keterangan kepada wartawan di kediamannya di Kertanegara, Jakarta, Rabu (8/5/2019). (Foto : Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta - Juru Debat BPN Prabowo-Sandiaga, Ahmad Riza Patria, menilai pernyataan Waketum Gerindra Arief Poyuono tidak memengaruhi hubungan koalisi paslon nomor urut 02. Sama halnya saat Wasekjen Demokrat Andi Arief mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan BPN.

"Kita para elit sudah pada ngerti karakter kader masing-masing. Sama seperti kita memahami apa yang disampaikan Andi Arief lah, kira-kira begitu," kata Riza kepada Tagar, Sabtu, 11 Mei 2019.

Kita memahami karakter-karakter, pribadi-pribadi di masing-masing partai. Semua memahami, mau mengerti apa yang disampaikan oleh Andi Arief. Kita anggap yang begitu-begitu sebagai otokritik di internal (BPN).

Menurut Riza, pernyataan Arief  yang meminta Demokrat keluar dari Koalisi Indonesia Adil Makmur tidak mewakili sikap BPN Prabowo-Sandiaga. Dikatakannya partai berlambang mercy itu memiliki hubungan emosional dengan capres Prabowo. Musababnya Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi sosok pertama mendukung pemenangan Prabowo.

"Ucapan Puyuono itu bukan merepresentasikan BPN, apalagi Pak Prabowo. Bukan! Hubungan Gerindra dan Demokrat sangat baik, apalagi Pak Prabowo dengan Pak SBY," ujar Riza.

"Mungkin mereka (Demokrat) datang belakangan, tapi ternyata yang pertama, yang menyatakan dukungan ke Prabowo sebagai capres, jadi kami mengapresiasi," sambungnya.

Ketua DPP Partai Gerindra itu menambahkan, pihaknya tidak berniat memberikan teguran atau sanksi apapun terhadap Arief. Dia kemudian menegaskan, hubungan kerja antar petinggi partai di tubuh Koalisi Adil Makmur masih solid dan berjalan dengan cair.

"Ya dari dulu kan Arief Poyuono gayanya ya memang begitu. Biar saja, itu urusannya dia kan. (sanksi) Nggak ada. Kita tahu pak Arief orangnya begitu," ujar Ahmad Riza Patria.

"Tadi malam kita rapat bersama sekjen-sekjen (partai koalisi). Semua, beberapa pimpinan termasuk saya yang hadir, cair sekali suasananya. Kita sudah mengerti sekali di internal kalau itu kan pribadi-pribadi, bukan mewakili institusi BPN, apalagi institusi Pak Prabowo atau Gerindra, bukan," kata Riza.

Diberitakan sebelumnya, Waketum Gerindra Arief Poyuono melontarkan pernyataan kontroversial. Dia meminta kepada Partai Demokrat agar keluar dari koalisi. Dia juga meminta kepada SBY agar tegas, tidak bersikap seperti serangga undur-undur.

"Demokrat sebaiknya keluar saja dari Koalisi Adil Makmur. Jangan elitenya dan Ketum kayak serangga undur-undur ya. Mau mundur dari koalisi aja pake mencla-mencle segala," tulis Poyuono melalui keterangan tertulisnya.

Hal itu sontak membuat pihak Partai Demokrat meradang. Jansen Sitindaon, Ketua DPP partai berlogo mercy itu meminta pimpinan Gerindra menegur Arief Poyuono, atas pernyataan dan tuduhan ke partainya.

"Sebagai sesama rekan koalisi, kami menyarankan kepada Gerindra untuk mengingatkan orang semirip Poyuono ini untuk tidak kalap dan kampungan," ujar Jansen melalui keterangan tertulisnya, Jumat,10 Mei 2019.

Baca Juga:


Berita terkait
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).