Jakarta - Calon Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB), Gembong Primadjaya sampaikan cara untuk membuat cakupan ikatan alumni menjadi luas yakni dengan mendigitalkan semua kegiatan-kegiatan IA-ITB.
Jadi ini merupakan salah satu yang akan saya kerjakan ke depan, mendigitalkan semua kegiatan-kegiatan IA sehingga bisa diakses oleh teman-teman di daerah maupun di luar negeri.
Menurut Gembong platform digital menjadi hal yang penting. Dirinya mencontohkan seperti salah satu kegiatan IA ITB yakni Indonesiasnisme yang selama ini diadakan dan menuntut kehadiran dari peserta dalam kegiatan tersebut bisa dbuat secara digital.
“Salah satu kegitan misalnya Indonesianisme yang selama ini menuntut kehadiran dari peserta didalam event itu, itu bisa dibuat digital sehingga diaspora, alumni-alumni yang ada di luar negeri, alumni-alumni yang ada di daerah karena saat ini sulit untuk melakukan trasportasi dan datang ke acara-acara itu bisa secara live menyaksikan,” kata Gembong dalam Hearing #1 Pemilu IA-ITB 2021: "Mengenal Lebih Dekat Calon Ketua Umum IA-ITB 2021-2025" pada Sabtu, 13 Februari 2021.
Dirinya pun mengatakan dengan diadakannya acara tersebut secara digital tentunya pula dapat membuat alumni-alumni yang ada di luar negeri maupun luar daerah untuk bisa berkontribusi didalam acara-acara IA ITB.
“Jadi ini merupakan salah satu yang akan saya kerjakan ke depan, mendigitalkan semua kegiatan-kegiatan IA sehingga bisa diakses oleh teman-teman di daerah maupun di luar negeri.” Ucap Gembong.
Pada kesempatan tersebut Gembong pun menyampaikan bahwa sudah sejak lama teman-teman mendorongnya untuk maju sebagai Ketua Alumni IA ITB namun dirinya mengaku perlu melakukan introspeksi khususnya apakah dirinya lebih baik atau tidak dari Ketua IA ITB sebelumnya.
Setelah mempertimbangkan banyak hal, terlebih yang paling penting apakah dirinya bisa memiliki komitmen waktu dan membuka akses seluas-luasnya untuk anggota IA akhirnya Gembong memutuskan untuk menjalani bisnisnya sendiri dan di bulan Desember dirinya memulai untuk bisa memberikan waktu yang cukup dan kemudahan akses untuk para alumni.
“Kemudian saya mencoba melihat apasih kekurangan dan hal-hal yang harus diperbaiki ke depan. Dari situ saya menilai bahwa going concern organisasi ini harus dijaga karena dari pengurusan ke pengurusan berikutnya itu selalu ada perbedaan dan ada kegiatan yang lama yang sudah baik tidak dilaksanakan, kegiatan kurang baik tidak ditingkatkan. Nah ini kemudian mendorong saya menjadi suatu hal yang penting untuk organisasi ini.” Ujarnya.
Gembong pun mengatakan bahwa dirinya mengajak teman-teman pada angkata 80-an dan 90-an untuk bisa memberikan manfaat kepada teman-teman yang lebih muda.
“Angkatan 2000-an. Angkatan 2000 ada 2 dekade 2000-2010 sampai 2010-2017. Nah ini kita harus memberikan manfaat kepada mereka dan mereka tertarik untuk ikut kedalam organisasi kita.” Ucap Gembong Primadjaya. []
