Jakarta - Calon Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB), Gembong Primadjaya sampaikan motivasinya dibalik pencalonan dirinya sebagai Ketua IA ITB 2021-2025.
Gembong mengatakan hal yang paling penting ialah kesinambungan antara program kerja dengan IA ITB berhasil melakukan kaderisasi sehingga dapat berjalan.
“Program-program yang sudah baik akan terus bisa dijalankan, program-program yang masih kurang baik bisa dilanjutkan dan ditingkatkan, saya kira itu motivasi saya.” Ucap Gembong melalui Webinar Alumni ITB Angkatan 90-an Bedah Konsep Kandidat Ketua IA sampaikan visi dan misinya pada Senin, 8 Februari 2021.
Dirinya pun kemudian menceritakan pada tahun 2011 saat memutuskan untuk ikut dalam pemilihan Ketua Alumni Mesin ITB.
“Saya waktu itu berpikir satu hal yaitu giving back. Jadi sebagai alumni yang sudah memiliki kemampuan untuk bisa membantu temannya atau juniornya, tidak ada salahnya apabila kita kemudian ikut di dalam organisasi dan mencari orang-orang yang kira-kira perlu kita bantu.” Jelasnya.
Program-program yang sudah baik akan terus bisa dijalankan, program-program yang masih kurang baik bisa dilanjutkan dan ditingkatkan, saya kira itu motivasi saya.
Misi utamanya disampaikan oleh Gembong yakni mempersatukan Alumni ITB. “Kita sudah capek ya banyak waktu dan energi kita pakai untuk mempermasalahkan hal-hal yang di luar bidang keilmuan kita. Menurut saya ini sudah saatnya kita bersama-sama mencari kesamaan di antara kita dan meninggalkan perbedaan karena perbedaan itu nggak perlu dicaripun kita sudah berbeda-beda.” Ungkapnya.
Sehingga menurutnya hal yang paling penting saat ini ialah bagaimana seluruh Alumni ITB besama-sama mencari persamaan, bersatu untuk maju, memajukan almamater, kealumnian, dan bangsa.
“Perjalanan panjang ini membawa saya kepada satu misi pribadi, sampai kapanpun saya akan mengabdi pada kealumnian dan saya akan bisa berkontribusi kepada alumni-alumni yang lain yang mampu saya bantu atau saya support.” Ujarnya.
Sehingga, Gembong mengatakan terlepas dirinya menjadi Ketua IA ITB atau tidak, hal tersebut tidak menghalanginya untuk terus melangkah.
“Memang pada kesempatan ini saya juga melihat saat ini going concern organisasi ini menjadi salah satu titik yang penting” katanya.
Contohnya seperti Indonesianisme yang diusungnya bersama beberapa teman 90-nya dari jurusan Mesin.
“Indonesianisme ini nggak boleh berhenti karena di mana lagi? Kapan lagi? Inovasi, research, atau karya seni ITB itu dipanggungkan kalau kita tidak mempunyai acara-acara semacam ini.” Ucap Gembong.
Oleh karenanya, Gembong mengatakan selain ingin mengabdi secara pribadi dan berkontribusi untuk mensupport teman-teman, dirinya juga memiliki misi untuk menjaga going concern organisasi. “Jadi di dalam atau di luar saya akan tetap seperti ini.” Kata Gembong Primadjaya. []