Sleman - Pemain asing PSS Sleman, Yehven Bokashvili dan Guilherme 'Batata' Felipe de Castro, ternyata belum sepakat dengan renegosiasi kontrak yang disodorkan manajemen. Bila gagal mencapai kesepakatan, PSS bisa kehilangan 2 pemain terbaiknya.
Bokashvili dan Guilherme Batata memberi kontribusi penting bagi PSS di musim lalu. Terutama Bokashvili yang menjadi andalan lini depan Laskar Elang Jawa. Dirinya mengemas 16 gol dan menduduki peringkat 4 top scorer Liga 1.
Penyerang asal Ukraina ini berperan besar membawa PSS menduduki peringkat 8. Ini menjadi prestasi terbaik PSS yang berstatus tim promosi dari Liga 2. Sementara, tim-tim promosi lainnya kembali terdegradasi.
Renegosiasi sesungguhnya tinggal menunggu detil akhir saja. Pasalnya secara nilai kontrak tak ada masalah
Renegosiasi Bokashvili dan Guilherme Batata memang sedikit alot. Namun Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada Marco Gracia Paulo optimistis pembicaraan dengan dua pemain yang belum menyepakati renegosiasi tersebut bisa membuahkan hasil yang diharapkan.
"Renegosiasi sesungguhnya tinggal menunggu detil akhir saja. Pasalnya secara nilai kontrak tak ada masalah," kata Marco, Jumat, 27 Agustus 2020.
Keberadaan Bokashvili dan Batata memang sangat penting. Bergabung dengan tim juara Liga 2 musim 2018 ini, keduanya langsung nyetel. Saat itu tim diracik pelatih muda asal Kalasan, Sleman, Seto Nurdiyantoro.
Bokashvili menjadi mesin gol PSS. Sementara Batata yang dipasang di lini tengah mampu menjalankan tugasnya dengan baik untuk menjaga kedalaman tim.
"Kami berharap secepatnya mereka segera memberikan kata sepakat," kata dia melanjutkan.
Secara umum, renegosiasi kontrak pemain dan pelatih memetik hasil positif. Mereka sepakat dengan manajemen untuk terus berjuang membawa PSS berjuang di kompetisi Liga 1 musim 2020 yang bergulir kembali 1 Oktober mendatang.
"Kami bahagia dengan hasil yang ada. Pemain dan pelatih Dejan Antonic mengerti arah yang dituju PSS. Target mempertahankan tim akhirnya berhasil diraih," ujar dia.
PSS Lakukan Penyesuaian Kontrak
Renegosiasi kontrak merupakan bagian dari kesiapan tim menyongsong kompetisi. Federasi sepak bola Tanah Air, PSSI memberikan kelonggaran kepada klub untuk melakukan renegosiasi dan memberikan gaji para pemain dan pelatih pada kisaran 50 persen.
Melalui manajemen tim yang bernegosiasi dengan pemain, semua masalah sudah dibereskan. Semua yang sudah dibicarakan dan disepakati akan dituangkan dalam addendum kontrak. Ini merupakan hasil awal dari perubahan manajemen yang menggembirakan.
Dalam hal renegosiasi di tengah pandemi Covid-19 ini, manajemen pun mencoba bersikap bijak untuk menyesuaikan gaji pemain. Langkah ini tidak lepas dari upaya untuk menyeimbangkan neraca keuangan sesuai dengan visi dan arah yang dituju oleh tim yang bermarkas di Stadion Maguwoharjo, Sleman itu.
Baca juga:
PSS Sleman Ogah Bawa Pemain Asing U-20 ke Liga 1
Tidak Ada Degradasi, PSS Sleman Tetap Target 5 Besar
"Jangan sampai target masuk 5 besar sekadar omongan, tetapi harus turun pada semua aspek. Tak hanya pada pemain tapi juga manajemen, persiapan latihan dan pertandingan," kata Marco.
Terpisah, kapten PSS Bagus Nirwanto menilai apa yang ditawarkan manajemen sudah pas bagi dirinya dan para pemain. Pendapatan klub yang tidak stabil bisa dimaklumi oleh para pemain.
"Saya salut sama manajemen, karena mereka berusaha memberikan yang terbaik buat semua pemain. Ini tentu merupakan upaya agar pemain bisa nyaman bermain," ujar Bagus. []