Slemania Minta PSS Tak Latah Bawa Pemain Asing U-20

Slemania, salah satu suporter PSS Sleman mewanti-wanti agar tim tidak merekrut pemain asing U-20. Mereka disinyalir dinaturalisasi saja.
Slemania, salah satu suporter PSS Sleman mewanti-wanti agar tim tidak merekrut pemain asing U-20. Apalagi, mereka disinyalir didatangkan hanya untuk dinaturalisasi agar bisa memperkuat Indonesia di Piala Dunia U-20 2021. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Sleman - Slemania, salah satu kelompok suporter PSS Sleman mewanti-wanti agar klub kesayangan tidak latah mendatangkan pemain asing U-20. PSS tak perlu ikut-ikutan membawa mereka. Apalagi, pemain yang dibawa dari negara Amerika Selatan itu disinyalir akan dinaturalisasi agar bisa membela tim Indonesia di Piala Dunia U-20 2021. 

Para pemain muda dari negara lain yang berbondong-bondong menyerbu Liga 1 pada akhirnya hanya memunculkan kontroversi. Kedatangan mereka sudah pasti menutup keran pemain muda dari Sabang sampai Merauke yang ingin bermain di kompetisi kasta tertinggi. 

Berapa banyak remaja bertalenta dari Papua atau Tulehu, sebuah desa di Ambon, Maluku, misalnya yang akan kehilangan kesempatan bermain di klub-klub profesional di liga mereka sendiri. Kehadiran pemain asing juga disebut-sebut akan dinaturalisasi sehingga berpeluang memperkuat Indonesia di Piala Dunia U-20 2021. Kebetulan lagi, Indonesia bertindak sebagai tuan rumah. 

Harus diakui pula kalau PSS saat ini belum memaksimalkan pemain muda apalagi asli Sleman. Bahkan saat ini hanya ada 2 pemain asli daerah yang bermain di tim ini

Menurut Ketua Umum Slemania, Rengga Dian Senjaya, kehadiran pemain muda dari negara lain bisa mematikan potensi pemain muda asal Sleman. Padahal, mereka layak untuk diorbitkan melalui PSS.  

"PSS lebih baik memaksimalkan pemain-pemain muda asli Sleman agar bisa bersaing di level nasional maupun internasional," kata Rengga kepada Tagar, Selasa, 25 Agustus 2020.

Menurut dia, pemain muda asli Sleman tak kalah dengan pemain lokal lain. Bahkan mereka mampu bersaing dengan pemain-pemain muda asing sekalipun. Meski demikian, dia mengakui masih cukup banyak pekerjaan rumah bagi tim berjuluk Super Elang Jawa itu mencari bibit-bibit pemain muda asli Bumi Sembada.

"Jika pemain-pemain muda Sleman diberi kesempatan bermain tentu peluang mereka menambah jam terbang sangat terbuka. Imbasnya kami yakin mereka bisa bersaing," kata dia lagi.

"Harus diakui pula kalau PSS saat ini belum memaksimalkan pemain muda apalagi asli Sleman. Bahkan saat ini hanya ada 2 pemain asli daerah yang bermain di tim ini," ujar Rengga. 

Pemain Asli Sleman Belum Mampu Bersaing

Dia melanjutkan untuk saat ini pemain muda asli Sleman juga belum bisa bersaing di tingkat nasional. Ini yang menjadi pekerjaan rumah PSS untuk meningkatkan pemain muda asli Sleman.

Terkait dengan rencana naturalisasi pemain U-20 dari negara lain, Rengga menyayangkan jika kebijakan itu benar-benar terealisasi. Menurut dia program itu hanya merupakan jalan pintas meraih prestasi.

"Naturalisasi sesungguhnya hanya jalan pintas meraih prestasi. Namun jangan tiba-tiba saja dilakukan. Belum lama bermain di Liga Indonesia, malah sudah dinaturalisasi," tutur dia. 

 Baca juga: 

Investor Masuk, CEO PSS Sleman Dinonaktifkan

Bina Pemain Muda, PSS Sleman Pertahankan Akademi

"Akan lebih baik lagi bila PSSI dan klub-klub sepak bola di Tanah Air memilih mengembangkan kemampuan pemain-pemain muda Indonesia," ujar Rengga.

Terkait dengan PSS di kompetisi yang tanpa degradasi, dia berharap tim tetap fight. Slemania mendukung penuh tim asuhan Dejan Antonic yang menargetkan masuk 5 besar. []

Berita terkait
Pemain Jalani Swab Test, PSS Sleman Tunda Latihan
PSS Sleman menunda latihan perdana menjelang digulirkannya Liga 1, Oktober 2020. Pemain harus menjalani swab test sebelum latihan dimulai.
PSS Sleman Ogah Bawa Pemain Asing U-20 ke Liga 1
PSS Sleman tidak ikut-ikutan mendatangkan pemain asing U-20 saat kembali mengikuti Liga 1. Skuat PSS sudah mumpuni memenuhi target 5 besar.
Tidak Ada Degradasi, PSS Sleman Tetap Target 5 Besar
Target PSS Sleman tak berubah meski kompetisi musim ini meniadakan degradasi, yaitu masuk 5 besar. Posisi itu lebih tinggi dibandingkan musim lalu.
0
Mensos Kobarkan Semangat Wirausaha Ribuan Ibu-ibu KPM PKH
Menteri Sosial Tri Rismaharini membakar semangat para penerima manfaat yang hadir di Pendopo Kabupaten Malang, Sabtu, 25 Juni 2022.