Gas LPG 3 Kg Langka di Mamasa Sulawesi Barat

Warga Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat diresahkan dengan kelangkaan gas LPG 3 Kg> Ini penyebabnya
LPG 3 Kg langka di Sulawes Barat. (Foto: Tagar/Ilustrasi)

Mamasa - Warga Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) saat ini sedang diresahkan oleh kelangkaan gas LPG 3 Kilogram (Kg) sejak dua pekan terakhir. Menurut salah seorang warga Desa Tampa Kurra, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa Sulbar, Piladelpia, 48 tahun, kelangkaan gas LPG 3 Kilogram membuatnya kembali menggunakan kayu bakar untuk memasak.

"Beberapa hari terakhir saat kami mau menukarkan tabung gas, di pangkalan selalu kehabisan. Jadi, kami terpaksa mengambil kayu bakar untuk memasak,"kata Piladelpia, kepada Tagar, saat ditemui di rumahnya, Sabtu 25 Juli 2020.

Kelangkaan gas LPG 3 Kg dirasakan seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Mamasa tanpa terkecuali.

Dia mengungkapkan, bahwa dirinya sempat menukar gas LPG 3 Kg dengan harga yang lumayan mahal dari sebelumnya.

"Sudah beberapa kali kami membayar Rp 35.000,"katanya.

Sementara itu, seorang pemilik pangkalan gas LPG 3 Kg, Paulus mengatakan, kelangkaan Gas LPG 3 Kg terjadi di Kabupaten Mamasa sejak dua pekan terakhir karena pengiriman dari agen mengalami penurunan.

"Sebelumnya, masing-masing pangkalan mendapat jatah sebanyak 60 Gas LPG per harinya, sementara saat ini hanya 30 per harinya,"katanya.

Dia mengungkapkan pengguna Gas LPG 3 Kg di Mamasa meningkat pesat, sehingga masyarakat harus berebut untuk bisa mendapatkan Gas LPG 3 Kg.

"Tiap pangkalan di Kabupaten Mamasa memiliki zona masing-masing sehingga masyarakat susah mendapatkannya,"kata Paulus.

Paulus juga mengungkapkan, bahwa harga di pangkalan tetap normal sesuai standar yang diberikan pemerintah yakni, Rp 18.500.

"Kami tidak menaikkan harga. Jadi, harganya tetap sama dengan hari-hari sebelumnya,"kata Paulus.

Dia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa melaksanakan aturan seperti yang berlaku di daerah lain. Dimana, PNS tidak diperbolehkan menggunakan gas LPG 3 Kg.

"Kami juga berharap Pemkab segera berkoordinasi dengan pihak pertamina untuk penambahan kuota di Kabupaten Mamasa karena pengguna Gas LPG 3 kg sudah sangat meningkat,"kata Paulus.

Saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Mamasa, Daud Sattu menjelaskan, bahwa kelangkaan gas LPG 3 Kg terjadi di Kabupaten Mamasa diakibatkan jumlah gas LPG 3 Kg yang dikirim dari Agen hanya 26.799, sementara kebutuhan ril untuk masyarakat Kabupaten Mamasa sebanyak 67.938.

"Jadi, itu semua terjadi karena pihak pertamina berdasarkan pada data sensus penduduk tahun 2012 lalu. Sementara, pada saat itu data dari sensus penduduk tidak valid,"kata Daud Sattu.

Dia mengaku, pihaknya terus melakukan koordinasi kepada pihak pertamina, namun untuk pemenuhan kuota Kabupaten Mamasa dalam waktu dekat kemungkinan belum dapat diakomodir.

"Kelangkaan gas LPG 3 Kg dirasakan seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Mamasa tanpa terkecuali,"katanya.

Sementara itu, Kepala Unit (Kanit) Tipiter Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resort (Polres) Mamasa, IPDA Yunus mengaku, akan segera berkoordinasi dengan pihak Pertamina dan akan mengecek stok di masing-masing pangkalan se Kabupaten Mamasa.

"Sampai saat ini, kami belum mengetahui kendala terjadinya kelangkaan gas LPG 3 Kg di Kabupaten Mamasa, jadi kami akan melakukan koordinasi kepada pihak Pertamina terlebih dahulu,"kata Yunus. []

Berita terkait
Mantan Napi Berulah, Curi Tiga Tabung LPG di Kediri
Sebelumnya pelaku pernah menjadi warga binaan Lapas Nganjuk karena kasus penipuan pada tahun 2019 dan kembali melakukan tindak kejahatan di Kediri.
Konsumsi LPG Non Subsidi di Cirebon Naik 23 Persen
Imbauan tidak beraktivitas di luar rumah, Pertamina menggencarkan layanan gas pesan antar melalui Call Center 135 untuk pembelian LPG non subsidi
LPG 3 Kg di Dairi Langka, Distribusi Tidak Beres
Wakil Bupati Dairi melakukan sidak ke beberapa kios pengecer LPG 3 kilogram.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.